Kota Bogor sebentar lagi akan memiliki rumah sakit khusus Kanker, yakni RS JHC Kanker Bogor (Bogor Heart and Cancer Center). Hal ini ditandai dengan acara ground breaking RS JHC Kanker Bogor (Bogor Heart and Cancer Center) dan fasilitas produksi radiofarmaka, di Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Rabu (24/1/2024) pukul 10.00 WIB.
Dikutip dari situs radarbogor.id, jika tidak ada kendala maka rumah sakit kanker pertama di Jawa Barat ini akan mulai beroperasi 2025 mendatang.
RS ini akan dilengkapi oleh berbagai fasilitas yang modern seperti mesin Digital PET CT dan SPECT CT. Kedua mesin ini akan membantu diagnostik menjadi lebih presisi pada pasien kanker dan dapat melakukan Theranostics (Therapeutics and Diagnostics) dan molekuler sebagai targeted cell therapy yang menjadi salah satu terapi pengobatan di masa depan.
Selain itu, untuk melengkapi kemampuan precision diagnostic, RS JHC Kanker Bogor juga akan dilengkapi dengan MRI 1.5 T, CT-Scan 256 Slices, Mammography, ABUS, Digital X-Ray, Mobile X-Ray, Bone Densitometry, Endoskopi, Biopsi Minimal Invasive untuk Prostat dan Breast menggunakan Biobot dan Mammotome dan alat kebutuhan untuk diagnostic lainnya.
SKhusus untuk therapy, RS Bogor Heart and Cancer Center menyediakan 2-unit Linear Accelerator untuk radiasi eksternal dan Brachytherapy untuk radiasi internal.
Namun, rumah sakit ini nantinya tetap memberikan alternatif therapy lain seperti adanya Immunotherapy dan Stem Cell Therapy yaitu Immuno Cell Therapy, aaPRP dan Stromal Vascular Fraction dan juga terapi kanker melalui Chemotherapy.
Seluruh layanan di RS Bogor Heart and Cancer Center akan didukung oleh SDM yang handal dan expert di bidangnya. Diharapkan RS ini mampu memberikan perawatan holistik dan terpadu bagi pasien yang mengutamakan kualitas perawatan yang baik bagi pasien.
Penyakit kanker masih menjadi perhatian di Indonesia, dimana Kanker masih menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia, dan 9.6 juta kematian pada setiap tahun. Diperkirakan, 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Berdasarkan Globocan 2020, kasus baru kanker di Indonesia adalah sebanyak 396.314 kasus dengan kematian sebesar 234.511 orang.