Kabar baik bagi warga Magelang dan sekitarnya, Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon, di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, resmi beroperasi mulai Jumat 18 Januari kemarin.
RSU ini dibangun dari hasil kemitraan pengembang nasional Lippo Group, Siloams Hospital dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU) melalui Yayasan Syubbanul Wathon Tegalrejo.
Ketua Yayasan Syubbanul Wathon KH Muhammad Yusuf Chudlori menuturkan, kehadiran RSU Syubbanul Wathon ini menjawab harapan panjang keluarga pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo akan fasilitas dan layanan kesehatan memadai.
“Awalnya kami bercita-cita punya fasilitas kesehatan yang bisa melayani 13.000 santri., Tapi kemudian justru terwujud. Rumah sakit ini bisa juga melayani masyarakat sekitarnya, dengan fasilitas modern,” ucap pria yang akrab dipanggil Gus Yusuf itu.
Gus Yusuf mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, sejak perencanaan hingga proses pembangunan yang rampung hanya dalam waktu 1 tahun 2 bulan.
Selain fasilitas modern dan tenaga medis yang berkompeten, rumah sakit ini memiliki pelayanan khusus yakni penanganan spiritual dan konseling keluarga pasien.
“Akan ada 3 ustaz yang piket tiap hari, mereka akan visit ke pasien-pasien memberikan penanganan spiritual, doa, juga konseling keluarga pasien. Pelayanan ini yang membedakan kami dengan rumah sakit lain,” imbuh Gus Yusuf.
Direktur RSU Syubbanul Wathon Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati memaparkan, rumah sakit ini dibangun di atas lahan seluas 4.800 meter persegi, dengan total luasan bangunan 6.000 meter persegi terdiri dari 3 lantai.
“Tahap pertama ini kami sediakan 40 bed, target kami 180 bed. Layanan kelas 1, 2, dan 3, sesuai dengan kondisi masyarakat Tegalrejo dan sekitarnya,” papar Wahyu.
Selain menghadirkan peralatan modern, di RSU tipe C ini, pasien akan dilayani kurang lebih 88 tenaga medis profesional, meliputi dokter umum, dokter spesialis, perawat, tenaga medis, laboratorium, fisioterapi, administrasi dan lainnya.
“Kami juga menyerap tenaga kerja lokal yang akan dilengkapi pelatihan profesional, untuk memenuhi kebutuhan sumber daya operasional rumah sakit,” imbuh dia.
Terkait pembiayaan, dalam waktu dekat pihaknya akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan supaya RSU ini bisa melayani seluruh lapisan masyarakat.
Adapun fasilitas yang disediakan tergolong lengkap sesuai standarisasi Permenkes tentang RSU Tipe C, seperti CT-Scan, X-Ray, USG, Laboratorium dan lainnya.
Managing Director Siloam Hospitals Dr Anang Prayudi menambahkan, RSU Syubbanul Wathon merupakan rumah sakit ke-36 dalam Lippo Group yang diwakili Siloam Hospitals.
RSU dengan nilai investasi mencapai angka sekitar Rp 150 hingga 250 miliar ini merupakan pilot project, yang nanti akan diduplikasi ke daerah-daerah basis NU seperti Jepara, Kendal, Wonosobo, Malang, Cirebon, Blora, dan lainnya.
“Ini harus jalan dulu, berhasil dulu. Kami lihat setahun ke depan perkembangan, baru kemudian diduplikasi ke daerah lain,” ucapnya.
Menurutnya, konsep RSU ini merupakan ide bagus dimana PBNU memiliki massa (Nahdliyin) yang menjadi market tersendiri.
Dr Anang juga berharap keberadaan instalasi kesehatan ini tidak hanya bermanfaat dari sisi komersial saja, namun juga peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat.