Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS Unhas) mendapatkan bantuan dana dari Uni Eropa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Bantuan dana tersebut merupakan bagian dari kerja sama multilateral antara Uni Eropa, KfW Jerman, dan RS Unhas dalam program pengembangan rumah sakit.
Bantuan dana dari Uni Eropa akan digunakan untuk memperkuat kapasitas RS dalam pengobatan penyakit menular dan kesiapsiagaan pandemi masa depan. Diantaranya melalui peningkatan laboratorium biosafety rumah sakit untuk diagnostik virologi. Juga membangun unit perawatan intensif (ICU) untuk penyakit menular dan menguatkan kapasitas penelitian secara umum.
Perwakilan dari Uni Eropa adalah Vincent Piket sebagai Duta Besar untuk Indonesia dan Brunei Darussalam. Kedatangan Piket disambut oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, pengembangan dan keuangan, Prof Subehan SSi MPharm Sc PhD Apt. Dirinya menyatakan bahwa RS Unhas terus berupaya meningkatkan kapasitas pelayanan rumah sakit untuk masyarakat.
“Semangat, kerja sama, dan komitmen yang baik dari Rumah Sakit Unhas membantu mewujudkan fasilitas dari proyek ini sehingga mampu diselesaikan secara optimal dan bisa digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan untuk masyarakat,” papar Prof Subehan dilansir dari Harian Fajar (25/06/2023).
Plh Direktur Utama RSPTN Unhas dr Andi Indahwaty, menjelaskan tentang pengembangan semua komponen kegiatan pada proyek pengembangan Rumah Sakit Unhas Loan KfW Jerman. Meliputi pekerjaan konstruksi gedung B, C, D, pengadaan peralatan kesehatan, pengadaan telemedicine dan HMIS.
Dana dari Uni Eropa untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan RS Unhas
Bantuan dana dari Uni Eropa dialokasikan untuk menambah kapasitas pelayanan RS Unhas. Peningkatan tersebut terutama dalam pengobatan penyakit menular dan kesiapsiagaan apabila terjadi pandemi di masa depan.
“Saya sangat berharap dukungan Uni Eropa bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Sulawesi Selatan. Saya senang bisa mengunjungi Makassar termasuk Unhas,” ujar Dr. Vincent Piket.
Pendanaan akan dialokasikan untuk mendukung penyelesaian konstruksi rumah sakit dan kelengkapan RS. Diantaranya melalui pembangunan pusat simulasi modern dan infrastruktur untuk jaringan dan sistem informasi telemedicine atau perawatan medis jarak jauh.
Melalui dukungan Uni Eropa, rumah sakit akan menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan dalam manajemen penyakit menular, prosedur diagnostik, dan aktivitas surveilans. Setelah kunjungan melihat fasilitas Rumah Sakit, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke teaching industry Unhas untuk selanjutnya kuliah umum dengan narasumber Duta Besar Uni Eropa.