Rumah Sakit (RS) Kardiologi Emirates Indonesia Cardiology Hospital (EICH) terus berlangsung proses pembangunannya. RS yang berlokasi di Solo Technopark ini sudah mulai dibangun dari akhir tahun 2023.
Dilansir dari situs Kementerian Sekretariat Negara RI (02/11/24), proses pembangunan RS juga ditinjau langsung oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming. Wapres melakukan peninjauan pada hari Sabtu lalu (02/11/24).
Sampai dengan saat ini RS Kardiologi EICH sudah mencapai 90% dengan luas bangunan sekitar 10.000 m2. RS Kardiologi EICH nantinya akan memiliki banyak fasilitas kesehatan (faskes).
Beberapa faskes tersebut seperti ruang rawat inap khusus, poli rawat jalan, sampai dengan berbagai fasilitas medis lainnya. Seluruhnya didesain modern, canggih, dan sesuai dengan kebutuhan pasien jantung yang memiliki kebutuhan spesifik.
Pemprov Jateng Mempersiapkan SDM untuk RS Kardiologi EICH
Selain dari proses pembangunan fisik, RS Kardiologi yang dibangun menggunakan dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) ini juga perlu memiliki Sumber Daya Manusia (SDM mumpuni.
Yunita Dyah, selaku kepala Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah menyampaikan hal tersebut.
“Banyak sumber daya yang menyampaikan permintaannya untuk bergabung,” kata Yunita dilansir dari Antara (02/11/24).
“Penanganan penyakit jantung bukan hal mudah namun sudah banyak di Jateng,” lanjutnya.
“Walaupun masih belum mencukupi seluruhnya, tapi jika RS ini sudah berjalan, kami harap masyarakat dengan gangguan penyakit jantung dapat tertangani tanpa harus ke Jakarta atau keluar negeri,” tegasnya.
RS Spesialis Jantung Pertama di Jateng
Untuk ke depan, Yunita melanjutkan bahwa RS Kardiologi EICH menjadi RS spesialis jantung pertama di Jawa Tengah.
“RS dengan kekhususan kardiologi baru ini saja. Di RSUD Dr Moewardi Solo, Kasih Ibu, dan RS Dr Oen juga ada bedah jantung, tapi RS ini punya kekhususan,” kata Yunita.
RS EICH ini memiliki beberapa lantai seperti lantai dasar, kemudian ada IGD, juga radiologi. Selain tempat rawat inap dan ruang operasi, dibangun juga bagian RS yang cocok untuk menenangkan diri atau healing.
“Lalu akan ada kebun atau garden dengan air mancur di sana,” tambah Yunita,
Ia berharap fasilitas rumah sakit tersebut bisa segera diresmikan sehingga masyarakat dapat segera memanfaatkannya.
“Harapannya bulan Desember bisa diresmikan, sementara persiapan kami lakukan di bulan November. Saat ini pengerjaannya sudah mencapai sekitar 95 persen,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya transfer pengetahuan untuk pengoperasian alat-alat kesehatan di rumah sakit tersebut.
“Ini terkait dengan alat-alat canggih yang harus dioperasikan oleh tenaga yang kompeten,” tambahnya.