Indonesia berhasil menunjukkan kemampuan produksi alat kesehatan (alkes) di pameran Medical Taiwan 2023. Acara yang digelar pada 8-9 Mei ini merupakan pameran berskala internasional. Turut hadir berbagai pelaku industri medis dari seluruh dunia.
Indonesia mengikuti pameran ini untuk pertama kalinya melalui kerjasama berbagai instansi. Diantaranya Kementerian Perdagangan yang diwakili oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei. Kemudian Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, bersama Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI).
Kepala KDEI Taipei Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan bahwa Indonesia membawa 10 perusahaan alkes. Mereka semua telah memiliki pengalaman ekspor dan memenuhi standar sertifikasi berbagai negara.
Indonesia sendiri memamerkan beberapa produk. Diantaranya sarung tangan karet, stetoskop, popok, pompa hisap (suction pump), pompa jarum suntik (syringe pump), minyak esensial, dan tensimeter.
“Produk-produk ini berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung, baik individu maupun perusahaan atau organisasi. Kami berharap Indonesia bisa menjadi bagian dari rantai pasokan industri alat kesehatan dunia,” kata Iqbal dalam siaran pers di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Iqbal menambahkan bahwa keikutsertaan Indonesia di pameran Medical Taiwan 2023 ini juga membawa beberapa pesan penting.
Pertama, Indonesia mampu memproduksi alkes dengan kualitas yang baik meski tidak menawarkan harga termurah. Kedua, banyak pemasok yang dimiliki oleh Indonesia. Mereka merupakan bagian penting di dalam rantai pasokan internasional di industri kesehatan khususnya alkes.
Indonesia Merupakan Satu dari 14 Negara yang Mengikuti Pameran Medical Taiwan 2023
Terdapat lebih dari 500 exhibitor yang turut serta pada Pameran Medical Taiwan 2023. Tercatat acara ini dikunjungi oleh lebih dari 7.500 orang.
Sementara itu ada 14 negara yang ikut pada acara ini. Diantaranya Tiongkok, Australia, Jerman, Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, dan Denmark. Selama pameran berlangsung, terjadi 100 pertemuan bisnis antara buyer dan pemasok.
Dari pertemuan-pertemuan tersebut, Indonesia berhasil mencatat potensi transaksi sebesar Rp 11,3 miliar. Potensi transaksi ini berasal dari produk-produk seperti pompa jarum suntik (syringe pump), pompa hisap (suction pump), sarung tangan lateks, popok, minyak aromaterapi esensial, alat dengar jantung (stetoskop), dan alat ukur tekanan darah (tensimeter).
Indonesia berencana untuk terus meningkatkan partisipasi di pameran-pameran internasional seperti Medical Taiwan 2023 untuk mempromosikan produk-produk alkes buatan dalam negeri. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen alkes terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2024.