Platform TeleHealth Ora didirikan oleh Elias Pour. Ia adalah mantan CMO Zalora. Ketika masih bekerja di sana ia melihat pergeseran tren yang terjadi pada konsumen. Dari yang awalnya mereka membeli produk fashion demi mengekspresikan diri, kemudian berubah menjadi keinginan untuk merasa lebih baik terhadap diri sendiri.
Perasaan itu didapatkan dari keseluruhan dimensi diri, bukan sekedar pakaian. Mulai dari bagaimana kondisi kulit, rambut, berat badan, dan kesehatan mental. Melihat itu ia kemudian memutuskan untuk mulai mengolah segmen yang belum terjamah oleh layanan kesehatan konvensional.
Platform TeleHealth Ora kemudian didirikan oleh Pour untuk memberikan layanan konsultasi kesehatan terutama bagi kalangan millennial. Dilansir dari Techcrunch (17/05/2023), pasien yang datang ke Ora 90% berusia di bawah 39 tahun. Dari sekian banyaknya jumlah tersebut mereka kebanyakan belum pernah mendapatkan penanganan atas kondisi yang mereka alami.
Platform TeleHealth Ora Berfokus untuk Melayani Masalah Kesehatan Spesifik
Karena banyak dari kalangan millennial yang belum terjamah pelayanan kesehatan, Ora berupaya mengisi kekosongan tersebut. Platform ini hadir untuk memberikan pelayanan khususnya bagi permasalahan kesehatan yang dialami wanita dan pria, termasuk dengan perawatan kulit.
Platform yang berasal dari Singapura ini juga menggunakan sistem end-to-end yang memberikan pelayanan menyeluruh. Baik dari konsultasi, resep, sampai pelayanan pasca tindakan.
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021, Ora telah mempertemukan 250,000 dokter dengan mereka yang membutuhkan konsultasi. Sementara itu untuk keberlangsungan bisnis, mereka menerapkan sistem berlangganan dan menjadi sumber pendapatan sebesar 70%.
Secara umum ada tiga layanan yang diberikan oleh Ora. Pertama bernama Modules, berfokus memberikan layanan konsultasi dan resep dermatologi. Kedua bernama andSons untuk konsultasi masalah kesehatan pria. Sementara ketiga yaitu OVA. Menangani konsultasi kesehatan reproduksi wanita.
Sebagian besar pasien Ora berusia di bawah 38 tahun dan tergolong muda. Dengan begitu mereka membutuhkan layanan kesehatan yang cepat dan fleksibel yang bisa didapatkan melalui Ora.
Ora Mendapatkan Pendanaan 10 Juta Dolar
Perkembangan platform konsultasi TeleHealth Ora cukup menjanjikan. Pasalnya mereka mengumumkan perolehan Pendanaan Seri A sebesar $10 juta. Angka ini membuat Ora sebagai pendanaan terbesar bagi perusahaan TeleHealth di Asia Tenggara.
Investor yang terlibat antara lain TNB Aura dan Antler. Turut berpartisipasi di dalamnya yaitu Gobi Partners, GMA Ventures, dan Kairous Capital. Dana segar ini akan digunakan untuk memperluas cakupan pangsa pasar baru dan memperkenalkan brand Ora ke lebih dari 1,300 toko retail.