Periset di Harvard dan Boston University yang tergabung dalam Institut Wyss Donald Ingber tengah mengembangkan dan menguji Soft Exosuit untuk membantu penderita stroke yang mengalamai kelumpuhan. Pada 80% pasien stroke, salah satu anggota badan akan mengalamai kelainan fungsi. Hal ini menyebabkan kelainan jangka panjang yang dapat mengurangi mobilitas pasien dan meningkatkan risiko terjatuh.
Tujuan utama pengembangan teknologi ini adalah membantu meningkatkan kemampuan penderita stroke untuk kembali dapat berjalan. Para peneliti tersebut mengembangkan Soft Exosuit, berupa kain lembut yang terpasang pada sistem katrol dan kabel yang bisa membantu penggunanya untuk berjalan berjalan.
“Studi ini memberi gambaran baru tentang masa depan di mana banyak perawatan pasien akan dilakukan di rumah dengan bantuan robot ramah manusia, yang tidak terlihat seperti robot yang kita lihat di televisi dan film. Exosuit ini terlihat lebih seperti pakaian olah raga daripada R2D2, namun sama-sama dapat diprogram dan menjalankan tugasnya dengan sesuai. Kami berharap segera akan memasuki penggunaan klinis di mana tidak diragukan lagi bisa mengubah kehidupan penderita stroke menjadi lebih baik,” kata Direktur Pendiri Institut Wyss Donald Ingber.