spot_img

Kalbe Farma dan GE HealthCare Produksi Mesin CT Scan Lokal untuk Kesehatan Nasional

PT Kalbe Farma Tbk akan memproduksi mesin CT Scan secara lokal melalui kerja sama dengan GE HealthCare, sebuah perusahaan teknologi medis terkemuka asal Amerika Serikat. Foto: Kalbe. 

PT Kalbe Farma Tbk, melalui anak usahanya PT Forsta Kalmedic Global, akan memproduksi mesin CT Scan secara lokal. Rencana ini akan dilakukan bekerja sama dengan perusahaan asal AS, GE HealthCare. 

Kerja sama ini diresmikan pada 15 Oktober 2024 oleh Presiden Direktur Kalbe, Irawati Setiadi, dan CEO GE HealthCare Internasional, Elie Chaillot. Bersamaan dengan momen ini turut menyaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kemandirian teknologi medis di Indonesia dan memperluas akses terhadap layanan kesehatan berkualitas. Pelayanan ini terutama dalam diagnosis penyakit seperti kanker. 

Produksi lokal mesin CT Scan diharapkan mendukung pemerataan akses kesehatan nasional serta meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri alat kesehatan. 

“Kami berharap inisiatif produksi lokal mesin CT Scan ini dapat membantu meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperluas akses ke fasilitas medis di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendukung pemerataan layanan kesehatan yang lebih baik, serta berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan,” kata Irawati dilansir dari IDX Channel (16/10/24). 

Selain mendorong komponen lokal, tenaga teknisi akan mendapatkan pelatihan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi ini.

Mesin CT Scan termasuk dalam sepuluh alat kesehatan prioritas yang ingin diproduksi di Indonesia. Produksi alat ini secara lokal termasuk bagian dari program pemerintah untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional.

Mengenai PT Forsta Kalmedic Global

PT Forsta Kalmedic Global adalah anak perusahaan Kalbe Farma yang berfokus pada distribusi dan pengembangan alat kesehatan di Indonesia. 

Perusahaan ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam memproduksi alat kesehatan lokal. Alat kesehatan seperti ini sangat vital dalam diagnosis medis. Produksi lokal akan membantu meningkatkan akses teknologi medis di seluruh negeri. 

Melalui produksi lokal ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan kesehatan. Selain itu juga untuk mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri alat kesehatan.

 

Pakar Medis dan CanHOPE Ajak Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker Payudara

Dr. Khoo Kei Siong. Foto: CanHope Press Release. 

Meningkatnya stigma dan misinformasi mengenai kanker payudara di Indonesia sering kali menyebabkan pasien menunda deteksi dini dan perawatan. 

Meskipun kanker payudara menjadi penyebab utama kematian akibat kanker, banyak perempuan yang enggan menjalani prosedur medis. Hal ini kerap terjadi akibat ketakutan atau salah informasi. 

Oleh karena itu pakar medis dari Parkway Cancer Centre (PCC) menekankan pentingnya pemahaman yang lebih baik tentang kanker. Para pakar ini juga mendorong pengobatan holistik yang melibatkan perawatan fisik dan psikologis bagi pasien.

Dr. Khoo Kei Siong, Wakil Direktur Medis PCC, menjelaskan stigma tersebut dapat membawa dampak negatif. 

“Sampai saat ini, banyak perempuan masih menunda deteksi dan pengobatan dini karena ketakutan terhadap prosedur medis, perasaan kehilangan kendali, atau stigma yang melekat pada kanker payudara,” kata Dr. Khoo Kei Siong seperti dirilis dari siaran pers CanHOPE (10/10/24). 

Stigma seperti anggapan bahwa kanker payudara selalu memerlukan mastektomi memperburuk ketakutan pasien. Padahal, diagnosis dini memungkinkan lebih banyak pilihan pengobatan seperti lumpektomi. 

Deteksi Dini Disertai Perawatan Holistik 

Dr. Khoo di “The Known, The Unknown, and The New of Breast Cancer” media brief oleh CanHOPE di Jakarta, 10 Oktober 2024.

Pengobatan yang tepat harus disertai perawatan holistik, termasuk dukungan emosional dari keluarga dan teman serta konseling dan saran nutrisi.

“Pengobatan kanker yang efektif harus didukung oleh pemahaman yang komprehensif. Juga disertai perawatan holistik yang dapat memberikan pengalaman pengobatan yang lebih baik dan menyeluruh bagi pasien,” kata Dr. Khoo melanjutkan. 

Tercatat setidaknya 43% kematian akibat kanker payudara bisa dicegah melalui deteksi dini, diikuti oleh dukungan dari support system atau lingkungan atau circle terdekat yang dimiliki pasien. Angka tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan. 

CanHOPE, layanan dukungan kanker dari PCC, turut mendorong pentingnya perawatan psikososial untuk memberikan rasa optimisme dan semangat kepada pasien. 

Penyintas kanker payudara menyatakan bahwa dukungan komunitas dan pendekatan holistik sangat membantu pemulihannya.

Tentang CanHOPE dan Parkway Cancer Centre

CanHOPE adalah layanan nirlaba dari Parkway Cancer Centre (PCC) yang menyediakan konseling, saran nutrisi, dan dukungan bagi pasien kanker. 

Parkway Cancer Centre sendiri menawarkan perawatan kanker yang komprehensif dengan dukungan tim medis multidisiplin. Layanan yang diberikan menggunakan teknologi terkini untuk menyediakan terapi inovatif dan efektif. 

Pendekatan holistik mereka membantu memastikan pasien mendapatkan perawatan menyeluruh dalam lingkungan yang aman.

 

RS Hermina IKN Resmi Dibuka, Dukung Pelayanan Kesehatan di Ibu Kota Nusantara

Peresmian RS Hermina di IKN oleh Presiden Jokowi. Foto: Sindo News. 

PT Medikaloka Hermina Tbk resmi membuka Rumah Sakit Hermina Nusantara (RS Hermina IKN) di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Peresmian ini dilakukan pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Rumah sakit ini merupakan anggota ke-50 dari jaringan RS Hermina dan didirikan untuk mendukung layanan kesehatan di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Peresmian RS Hermina IKN dilakukan oleh Presiden Joko Widodo yang menandai pembukaan dengan menekan tombol sirine, didampingi oleh Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk, dr. Hasmoro. 

Presiden Jokowi mengapresiasi pembangunan RS yang rampung dalam waktu hanya 10 bulan. RS ini diproyeksikan menjadi pusat layanan kesehatan modern yang ramah lingkungan. Selain itu RS ini juga akan dilengkapi teknologi digitalisasi, termasuk penggunaan sistem Electronic Medical Record (EMR).

“Saya sangat mengapresiasi cepatnya pembangunan RS Hermina Nusantara. Berhasil diselesaikan hanya dalam waktu sekitar 10 bulan dan kini sudah dapat menerima pasien. Ini memberikan keyakinan dan kepercayaan, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan segera pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Jokowi dilansir dari Sindo News (13/10/24).

RS Hermina IKN dan Rencana Pengembangannya

Saat ini, RS Hermina IKN telah beroperasi dengan lima lantai dan kapasitas 50 tempat tidur. Pembangunan akan terus berlanjut hingga awal 2025 untuk mencapai delapan lantai dengan kapasitas 100 tempat tidur. 

Fasilitas yang disediakan meliputi berbagai aspek pelayanan. Mulai dari rawat jalan, rawat inap, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan desain modern dan pelayanan yang mengutamakan keamanan pasien.

Selain menjadi rumah sakit bertaraf internasional, RS Hermina IKN juga didukung oleh RS Hermina Balikpapan dan RS Hermina Samarinda. 

Rumah sakit ini telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan berbagai perusahaan asuransi. Termasuk juga memastikan akses layanan kesehatan yang luas, seperti untuk pasien BPJS.

Dengan investasi sebesar Rp650 miliar, RS Hermina IKN diharapkan menjadi rumah sakit berbasis ecogreen dan smart hospital. Diharapkan kehadiran RS Hermina di IKN ini bisa mendorong dan meningkatkan pelayanan kesehatan di ibu kota baru.

 

WhiteCoat Global Akuisisi Startup Telemedicine Indonesia, Good Doctor

Pendiri dan CEO WhiteCoat, Bryan Koh, serta CEO Good Doctor, Danu Wicaksana, memimpin kolaborasi penting antara kedua perusahaan telemedicine tersebut. Foto: Daily Social. 

WhiteCoat Global, perusahaan layanan kesehatan digital asal Singapura, mengumumkan akuisisi startup telemedicine Indonesia, Good Doctor. 

Akuisisi ini menjadi salah satu merger terbesar di sektor telehealth Asia Tenggara. Dalam pernyataan resminya pada 11 Oktober 2024, WhiteCoat juga mengungkapkan telah mendapatkan pendanaan baru yang dipimpin oleh Raffles Family Office. Sementara itu MDI Ventures dan SoftBank Vision Fund bergabung sebagai investor baru.

MDI Ventures, sebelumnya berinvestasi sebesar $10 juta di Good Doctor bersama Grab pada tahun lalu, kini juga masuk sebagai investor WhiteCoat.

 Walau nilai akuisisi tidak disebutkan, aksi ini diharapkan memperkuat posisi WhiteCoat di pasar Indonesia, yang merupakan salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Good Doctor, yang dikenal sebagai penyedia layanan kesehatan primer dan spesialis. Layanan spesialisasi ini melayani berbagai segmen konsumen melalui produk ritel, layanan farmasi, dan program kesehatan. 

Dengan akuisisi ini, WhiteCoat berencana menciptakan grup layanan kesehatan digital terbesar di kawasan. Langkah ini didukung oleh lebih dari 130 perusahaan asuransi dan 7.500 mitra korporat. Nantinya akan melayani lebih dari 6,8 juta klien.

Upaya Memperluas Layanan Kesehatan Berbasis Teknologi

CEO WhiteCoat, Bryan Koh, menyatakan bahwa akuisisi ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan berbasis teknologi. 

“Kami berusaha memperluas akses layanan kesehatan. Layanan yang tidak hanya untuk pengguna yang memiliki asuransi, tetapi juga untuk populasi yang lebih besar, meliputi lebih dari 650 juta orang di seluruh wilayah Asia Tenggara,” kata Bryan dilansir dari Daily Social (10/10/24).

Ke depan, WhiteCoat juga berencana memperluas layanan mereka. Perusahaan ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan generatif dan pendekatan omnichannel untuk mendukung pertumbuhan berikutnya.

Akuisisi ini menegaskan peran penting teknologi dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di kawasan. Bukan itu saja karena langkah ini sekaligus memperkuat posisi WhiteCoat dan Good Doctor sebagai pemimpin di industri telemedicine di Asia Tenggara.

 

B. Braun Indonesia Tingkatkan Produksi Obat Lokal dengan Teknologi Ramah Lingkungan

Di pabrik B. Braun Cikampek, teknologi canggih dan tenaga ahli bersatu untuk memproduksi cairan infus analgesik-antipiretik yang ramah lingkungan secara lokal. FOTO: B. Braun

B.Braun Indonesia memperluas lini produksi obat-obatan lokalnya di fasilitas manufaktur Cikampek, Karawang, dengan pendekatan ramah lingkungan. Perusahaan yang merupakan bagian dari perusahaan farmasi global asal Jerman ini meluncurkan cairan infus analgesik-antipiretik dalam kemasan semi-rigid container inovatif pada 2024.

Cairan infus ini diproduksi sepenuhnya di dalam negeri dan mendukung kemandirian farmasi nasional yang berfokus pada praktik berkelanjutan. Salah satunya termasuk penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk memenuhi 20-30% kebutuhan energi pabrik.

Rainer Ruppel, Presiden Direktur B. Braun Indonesia, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan kapasitas industri farmasi lokal. 

“Cairan infus analgesik-antipiretik yang sepenuhnya diproduksi di dalam negeri, kami turut mendukung inisiatif pemerintah. Khususnya dalam memperkuat kemandirian sektor farmasi nasional serta memastikan ketersediaan obat-obatan penting bagi masyarakat Indonesia,” kata Rupper dilansir dari rilisan pers (08/10/24). 

Kontribusi untuk Kesehatan yang Ramah Lingkungan

Foto: B. Braun.

Pabrik B. Braun ini tidak hanya memproduksi obat-obatan esensial untuk kebutuhan kesehatan masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam upaya menjaga lingkungan. Salah satu langkahnya yaitu melalui penggunaan material yang aman dan ramah lingkungan. 

Semi-rigid container tidak memiliki kandungan DEHP, PVC, dan lateks. Oleh karena itu meminimalkan limbah medis sekaligus mendukung praktik medis yang lebih aman dan berkelanjutan.

Langkah ramah lingkungan B. Braun juga terlihat dari PLTS yang mulai beroperasi pada April 2024. Dalam empat bulan pertama, pembangkit listrik ini menghasilkan 1.673 GWh listrik dan mengurangi emisi sebesar 705 ton. 

Dengan inovasi ini, B. Braun terus mendukung visi globalnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060.

Sebagai pengakuan atas komitmennya terhadap lingkungan, B. Braun Indonesia menerima penghargaan PROPER peringkat Biru dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat.

B. Braun: Pemimpin Global dalam Inovasi Medis

Braun adalah salah satu perusahaan farmasi dan alat kesehatan terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman.

Dengan lebih dari 63.000 karyawan di 64 negara, B. Braun fokus pada pengembangan produk medis inovatif dan teknologi ramah lingkungan. 

Di Indonesia, B. Braun berkomitmen mendukung kemandirian industri farmasi melalui produksi lokal dan praktik berkelanjutan di pabrik Cikampek, Jawa Barat. Selain itu, mereka juga menyediakan pelatihan medis melalui Aesculap Academy di Bali untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan nasional.

 

Inovasi Medis dari Taiwan akan Hadir di Indonesia Hospital Expo 2024

Indonesia Hospital Expo 2024 akan dilaksanakan 16-19 Oktober 2024 di JCC. Foto: Liputan 6. 

Taiwan akan menampilkan inovasi teknologi medis terbaru di Indonesia Hospital Expo 2024 yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center pada 16-19 Oktober 2024. 

Dalam pameran ini, 11 rumah sakit dan perusahaan medis asal Taiwan akan berpartisipasi. Mereka memperkenalkan solusi kesehatan canggih yang dihadirkan untuk masyarakat Indonesia.

Menurut Amy Hsiao, Direktur Taiwan Trade Center Jakarta, selain rumah sakit, tujuh perusahaan asal Taiwan akan memamerkan produk dan layanan inovatif yang dirancang untuk mendukung sektor kesehatan. 

“Selain rumah sakit, tujuh perusahaan asal Taiwan juga akan menampilkan berbagai inovasi di bidang medis. Produk yang dipamerkan mencakup tempat tidur khusus untuk rumah sakit, perangkat pemantauan kesehatan mandiri, alat bedah canggih, pemurni udara medis, serta solusi telemedicine,” kata Amy dilansir dari Antara (09/10/24). 

Berbagai Institusi Medis dari Taiwan di Indonesia Hospital Expo 2024

Sejumlah institusi medis terkenal dari Taiwan turut meramaikan pameran industri kesehatan ini. Contohnya seperti Far Eastern Memorial Hospital, National Taiwan University Hospital, dan Taipei Medical University Hospital yang memperkenalkan teknologi kesehatan terbaru. 

Inovasi ini diharapkan dapat membawa perubahan dalam layanan kesehatan di Indonesia dengan menekankan pada efisiensi dan kualitas perawatan pasien.

Beberapa perusahaan teknologi medis yang akan berpartisipasi meliputi CEI Technology Inc. Mereka akan memamerkan alat ukur glukosa darah multi-fungsi dan monitor tekanan darah. Kemudian ada Chang Gung Medical Technology Co. Ltd. yang akan memperkenalkan sistem distribusi obat otomatis (Auto Dispenser Cabinet). 

Selain itu, E-SUN Technology Co. Ltd. akan memperkenalkan Medical Recirculating UV Air Purifier. Alat ini merupakan pemurni udara medis yang dirancang untuk memurnikan dan menghilangkan bau dengan prosedur filtrasi profesional. 

Far EasTone Telecommunications Co. Ltd. akan memamerkan teknologi telemedicine yang terintegrasi dengan perangkat IoT. Teknologi ini menghadirkan layanan kesehatan jarak jauh.

Beberapa inovasi lain yang akan diperkenalkan termasuk Chiline System dari Inventec Appliances Corporation, sebuah platform manajemen kesehatan berbasis cloud yang mendukung berbagai perangkat medis. Lalu Pulse Lavage System dari Kaiser Technology Co. Ltd. yang dirancang untuk perawatan luka dengan mekanisme irigasi dan debridemen otomatis.

Sementara itu, Lite-Med Inc. akan memperkenalkan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Teknologi yang hemat biaya untuk perawatan batu ginjal. 

ESWL memungkinkan perawatan lebih efisien dengan menggunakan satu perangkat yang dapat dioperasikan dengan biaya lebih rendah.

Partisipasi Taiwan dalam Indonesia Hospital Expo 2024 diharapkan dapat mendukung perkembangan sektor kesehatan di Indonesia melalui solusi teknologi medis yang canggih dan inovatif. 

Pameran ini juga menjadi platform untuk memperkenalkan layanan kesehatan Taiwan yang dikenal unggul di Asia.

 

Dirjen Yankes dan Dubes Arab Saudi Apresiasi Program Bedah Jantung KSRelief di RS Adam Malik

Kolaborasi bedah jantung antara King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dan RS Adam Malik. Foto: Siaran Pers RS Adam Malik.  

Kementerian Kesehatan RI dan Duta Besar Arab Saudi memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi bedah jantung antara King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) dan RS Adam Malik. 

Program yang kini memasuki tahap keempat ini telah berjalan sejak 1 Oktober dan akan berlanjut hingga 7 Oktober 2024. Sebanyak 15 pasien akan menjalani operasi bedah jantung pada tahap ini.

Dirjen Yankes, dr. Azhar Jaya, menyampaikan apresiasi terhadap kelancaran kerja sama internasional ini. 

“Saya sangat menghargai kelancaran pelaksanaan kerja sama internasional yang telah berlangsung empat kali tahun ini. Kerja sama ini difokuskan untuk memastikan layanan kesehatan yang optimal dan berkualitas bagi masyarakat,” kata dr. Azhar dikutip dari siaran pers (04/10/24). 

Kerja sama ini berfokus pada peningkatan pelayanan bedah jantung. Ia juga menyoroti pentingnya transfer pengetahuan dan teknologi dari KSRelief kepada tenaga medis lokal di RS Adam Malik. Melalui transfer ini dapat meningkatkan kapasitas layanan kesehatan di Indonesia.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah H Amodi, juga menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan misi kemanusiaan ini. 

“Program bedah jantung KSRelief ini merupakan wujud nyata dari hubungan strategis antara Indonesia dan Arab Saudi. Hubungan yang tidak hanya memberikan bantuan langsung kepada pasien, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas layanan medis di Indonesia,” ujar Faisal. 

Peran Penting RS Adam Malik dalam Program KSRelief

Direktur Utama RS Adam Malik, dr. Zainal Safri, menyampaikan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi dan Kemenkes RI.

Zainal mengungkapkan bahwa misi ini tidak hanya bermanfaat bagi pasien, tetapi juga memberikan peluang baru bagi tim medis di RS Adam Malik. Tim medis berpeluang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru melalui kerja sama dengan tim KSRelief.

Program bedah jantung ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk RSJPD Harapan Kita. RS ini bertindak sebagai pengampu nasional layanan jantung. 

Begitu pula Bea Cukai Kualanamu yang mempermudah perizinan impor bahan medis yang dibawa KSRelief.

Misi bedah jantung tahap keempat ini merupakan kelanjutan dari tiga tahap sebelumnya yang telah berhasil dilaksanakan pada Mei, Juni, dan Agustus 2024. 

Selama misi tersebut, puluhan pasien telah menerima operasi bedah jantung dan kateterisasi. Dr. Zainal berharap kemitraan ini dapat terus berlanjut dan berkembang, mencakup layanan kesehatan lain di masa depan.

Program KSRelief di Indonesia diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam hal pengobatan jantung. 

Ke depan diharapkan juga mampu memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi dalam sektor kesehatan.

Neusoft Medical Segera Buka Pabrik Alat Kesehatan di Indonesia

Salah satu alat MRI dari Neurosoft. Foto: Kumparan. 

Neusoft Medical, perusahaan alat kesehatan asal China, akan membuka pabrik di Indonesia. Langkah ini sebagai bagian dari perluasan jangkauan pasar alat kesehatan mereka. 

Perusahaan yang berpusat di Shenyang ini telah beroperasi di 12 negara dan memproduksi perangkat medis canggih berbasis kecerdasan buatan (AI), seperti CT dan MRI.

Wakil Presiden Neusoft Medical, Dan Zhang, menyatakan bahwa kehadiran mereka di Indonesia sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan. 

Neusoft berencana untuk memperkuat kerja sama dan partisipasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Kementerian Kesehatan, menyediakan alat kesehatan mutakhir, dan berharap Indonesia menjadi hub kesehatan Asia Tenggara.

“Kami telah memulai produksi alat kesehatan, dan beberapa perangkat lunaknya telah siap sejak tahun lalu. Untuk alat CT, saya perkirakan akan mulai diproduksi dalam satu hingga dua tahun ke depan, tutur Zhang dilansir dari Kumparan Bisnis (02/10/2024). 

Kecanggihan Alat Kesehatan Berbasis AI

Alat kesehatan buatan Neusoft Medical memanfaatkan AI untuk meningkatkan akurasi diagnosis. Teknologi ini diharapkan tidak hanya mendukung tenaga medis dalam memberikan perawatan yang lebih tepat, tetapi juga meningkatkan pengalaman pasien selama proses pengobatan. 

Selain itu, Neusoft juga menawarkan layanan perbaikan jarak jauh. Layanan ini dapat memantau dan mendiagnosis gangguan pada alat kesehatan melalui jaringan internet, memungkinkan perbaikan yang cepat dan efisien.

Neusoft Medical berharap, dengan kehadiran pabrik di Indonesia, mereka dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi kesehatan di kawasan. 

Mereka juga berharap untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat kesehatan terdepan di Asia Tenggara. 

Zhang optimis bahwa Indonesia, dengan sumber daya dan lingkungan investasi yang baik, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri kesehatan di wilayah ini.

Melalui kerja sama dengan perusahaan lokal, Neusoft berencana untuk memperkenalkan lebih banyak produk alat kesehatan ke pasar Indonesia. 

Perusahaan ini melakukannya dengan fokus utama pada perangkat CT yang diproyeksikan mulai diproduksi dalam satu hingga dua tahun mendatang. Proyeksi ini juga disokong oleh visi jangka panjang untuk terus berinovasi dalam mendukung sektor kesehatan Indonesia dan kawasan sekitarnya.

 

Puskesmas Menteng Kembangkan Pemeriksaan IVA untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

puskesmas menteng
Alat pemeriksaan tes IVA (Amathea) dipamerkan di booth Puskesmas Kecamatan Menteng selama acara Jakarta Innovation Days (JID) Expo 2024. Foto: ANTARA. 

Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, kini menawarkan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dengan alat baru yang lebih praktis. Alat ini disebut dengan nama Amathea. 

Kehadiran Amathea memungkinkan tenaga medis melakukan tes di berbagai lokasi, termasuk di lingkungan masyarakat. Dengan menggunakan alat ini, tenaga medis tidak perlu membawa peralatan yang besar dan rumit seperti sebelumnya.

Resza Putri, perawat di Puskesmas Menteng, menjelaskan bahwa alat ini telah dirancang lebih ringkas dan mudah diangkut. Memungkinkan pemeriksaan rutin di Posbindu dan Posyandu. 

“Sebelumnya, pemeriksaan IVA cukup merepotkan karena membutuhkan tempat tidur besar dan layar pembatas. Kami kemudian mencari cara agar prosesnya lebih simpel, terutama saat melakukan pemeriksaan di lingkungan atau balai RW,” kata Resza dilansir dari ANTARA (01/10/24). 

Kehadiran alat ini juga membantu bagi lebih banyak wanita untuk dapat mengakses deteksi dini kanker serviks. 

Tes IVA dilakukan untuk mendeteksi tanda awal kanker serviks dengan hasil cepat, hanya dalam 10-15 menit.

Deteksi Dini Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Menteng

Wanita yang telah aktif secara seksual atau memiliki riwayat infeksi menular seksual sangat dianjurkan menjalani tes ini secara berkala. Pemeriksaan IVA kini dapat dilakukan secara gratis di Puskesmas Menteng. 

Seluruh warga atau karyawan kantor dapat meminta tim medis untuk datang ke lokasi tertentu dengan mengajukan surat permohonan.

Menurut dr. Kiki, salah satu dokter di Puskesmas Menteng, tes ini tidak menyakitkan, meskipun beberapa wanita merasa sedikit tidak nyaman.

“Sebenarnya tidak begitu, kami menggunakan alat yang kecil dan sekali pakai (disposable). Kami biasanya menjelaskan bahwa pemeriksaan hanya sedikit tidak nyaman, bukan menyakitkan,” kata dr. Kiki. 

Meskipun sudah ada peningkatan, jumlah wanita yang menjalani pemeriksaan IVA masih belum mencapai target. Dari Januari hingga September 2024, sekitar 970 wanita telah menjalani tes ini. 

Angka di atas masih jauh di bawah target yaitu 14.000 pemeriksaan dalam tiga tahun untuk wilayah Menteng saja. Meski demikian, Puskesmas Menteng terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks.

Inovasi alat Amathea diharapkan dapat membantu mencapai target tersebut. Kehadiran alat ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pemeriksaan dan memudahkan akses bagi masyarakat, khususnya wanita, untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau.

 

Darya-Varia dan ASKI Kolaborasi Kembangkan Alat Kesehatan Lokal untuk Kemandirian Bangsa

darya-varia
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Darya-Varia dan ASKI. Foto: Antara.

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (Darya-Varia) resmi bekerja sama dengan PT Astra Komponen Indonesia (ASKI), anak perusahaan PT Astra Otoparts Tbk. Kedua perusahaan ini berkolaborasi untuk mengembangkan alat kesehatan (alkes) dalam negeri. 

Kerja sama ini mencakup pengembangan perangkat medis lokal. ASKI akan bertanggung jawab dalam produksi dan integrasi teknologi, sementara Darya-Varia akan menangani distribusi dan pemasaran.

Presiden Direktur Darya-Varia, Ian Martin Wibawa Kloer, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen untuk membangun Indonesia yang lebih sehat melalui solusi kesehatan yang terintegrasi. 

“Kemitraan ini bertujuan untuk bekerja sama dalam mengembangkan alat kesehatan lokal, guna mendukung kemandirian nasional khususnya dalam bidang peralatan medis,” kata Ian Martin dilansir dari Antara (30/09/24). 

Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan kemandirian bangsa dalam sektor peralatan medis dan menciptakan keunggulan di pasar alat kesehatan domestik.

Darya-Varia dan ASKI Melakukan Inovasi untuk Memantau Pasien Mandiri

Sebagai tahap awal, kedua perusahaan akan berfokus pada inovasi alat pemantauan pasien mandiri. Hal ini dilakukan agar mampu  membantu penderita penyakit kronis di Indonesia. 

Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas manajemen penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Dua penyakit ini merupakan bagian dari tantangan kesehatan terbesar di negeri ini.

Selain itu, Darya-Varia dan ASKI juga menargetkan pasar ekspor untuk produk-produk alat kesehatan yang mereka kembangkan. 

Di masa depan, kedua perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi dengan mengintegrasikan teknologi-teknologi canggih. Beberapa teknologi itu antara lain seperti telehealth, kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan perangkat wearable dalam pengembangan alat kesehatan.

Kolaborasi ini mencerminkan visi jangka panjang untuk menyediakan solusi kesehatan yang inovatif, berkualitas, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. 

Dengan menggabungkan keahlian farmasi dari Darya-Varia dan kemampuan manufaktur ASKI, kedua perusahaan optimistis memberikan kontribusi signifikan bagi industri alat kesehatan nasional. 

Bukan itu saja diharapkan melalui kerjasama ini juga mampu meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Kolaborasi ini tidak hanya menjadi peluang besar dalam pengembangan teknologi medis di dalam negeri. Kerja sama yang terjalin juga menjadi langkah strategis dalam menghadirkan alat kesehatan yang lebih baik dan lebih terjangkau, serta memperkuat posisi Indonesia di pasar global.