Meja periksa ginekologi adalah salah satu peralatan medis yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan organ reproduksi wanita. Dirancang khusus untuk memudahkan dokter kandungan melakukan berbagai prosedur medis, seperti pap smear, kolposkopi, biopsi, histeroskopi, dan lain-lain.
Walaupun bernama “meja periksa,” akan tetapi berbentuk seperti tempat tidur pasien dan memiliki sandaran betis. Fungsi utamanya untuk memudahkan pemeriksaan gangguan atau penyakit yang berkaitan dengan organ reproduksi wanita.
Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin dan teratur, wanita dapat mencegah atau mengobati berbagai masalah kesehatan, seperti infeksi, kanker serviks, miom, endometriosis, dan lain sebagainya.
Memahami Apa Itu Meja Periksa Ginekologi
Meja periksa ginekologi sesungguhnya termasuk ke dalam salah satu jenis ranjang pasien. Sama seperti tempat tidur di fasilitas kesehatan lainnya, “meja” untuk pemeriksaan ginekologi ini juga terdiri dari dua kategori umum yaitu electric dan manual.
Sepintas tentang sejarahnya, pada abad ke-19 di Inggris, bed manual dengan rel samping yang bisa diatur adalah bed pertama yang dibuat untuk kebutuhan medis.
Lalu, perusahaan pembuat matras atau kasur bernama Andrew Wuest membuat inovasi dengan menambahkan engsel pada bagian kepala kasur agar bisa diangkat. Produk ini mendapatkan paten pada tahun 1874 dan menjadi dasar dari bed rumah sakit elektrik atau modern.
Salah satu pengembangan dari patient bed ini kemudian menjadi meja periksa ginekologi. Alat ini adalah tempat tidur yang biasanya ada di ruangan klinik bersalin, praktek bidan atau dokter praktek obgyn untuk pemeriksaan Obstetri dan Gynecology.
Perangkat ini dirancang khusus untuk memudahkan dokter kandungan melakukan berbagai prosedur medis. Beberapa diantaranya yaitu pap smear, kolposkopi, biopsi, histeroskopi, dan lain-lain.
Multifungsi
Meja ginekologi atau disebut juga dengan obgyn examination table dapat berfungsi sebagai ranjang persalinan, gynecology chair dan gynecology table. Kemampuan fleksibilitas ini berasal dari kedua ruas ranjang yang dapat diatur dengan mudah.
Melalui kemudahan pengaturan itu, meja ini dapat digunakan oleh dokter obgyn atau bidan untuk memberikan berbagai jenis pelayanan ginekologi. Pelayanan dimaksud dapat berupa membantu persalinan, pemeriksaan kondisi kehamilan, pemasangan alat kontrasepsi, dan banyak lagi terkait dengan kesehatan wanita.
Waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan ginekologi dapat bervariasi tergantung pada usia, riwayat kesehatan, dan kondisi kesehatan saat ini. Berikut adalah beberapa pedoman umum yang dapat diikuti:
- Mulai melakukan pemeriksaan ginekologi sejak usia 13-15 tahun atau setelah mengalami menstruasi pertama.
- Lakukan pemeriksaan sekali dalam setahun apabila aktif secara seksual, mengalami masalah menstruasi, atau riwayat penyakit menular seksual.
- Bagi wanita dalam rentang usia 20-39 tahun tanpa masalah kesehatan reproduksi disarankan lakukan pemeriksaan tiga tahun sekali.
- Bagi wanita berusia 40 tahun ke atas sebaiknya melakukan pemeriksaan sekali dalam setahun.
- Pemeriksaan ginekologi perlu dilakukan sesegera mungkin apabila terdapat keluhan seperti keputihan berbau, nyeri panggul, pendarahan di luar siklus menstruasi, atau ditemukan benjolan pada payudara.
Fitur yang Sebaiknya Ada Pada Sebuah Meja Ginekologi
Mengingat pentingnya peran meja periksa ginekologi untuk memelihara kesehatan wanita, dibutuhkan berbagai fitur untuk kenyamanan dan fungsi pemeriksaan. Diantaranya:
- Matras yang nyaman.
- Sandaran punggung yang mudah diatur derajat kemiringannya.
- Penopang betis yang dapat disesuaikan posisinya.
- Roda untuk memudahkan mobilitas pasien.
- Mudah untuk dilepas-pasang sehingga menghemat waktu dan tenaga staf medis ketika melakukan pemeriksaan.
Mengingat pentingnya pemeriksaan ginekologi bagi kesehatan wanita, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi secara rutin dan teratur. Kehadiran meja periksa ginekologi adalah faktor penting untuk menjaga kondisi kesehatan wanita khususnya di Indonesia.
Dilengkapi fitur-fitur yang dapat mendukung proses pemeriksaan diharapkan alat kesehatan ini mampu membuat wanita di Indonesia lebih sehat dan selalu terlindungi.