Kementerian Kesehatan dikabarkan telah mengirimkan sejumlah alat kesehatan ke tiga rumah sakit di Surabaya. Yaitu RSUD Soetomo, RSUD Haji, dan RS Universitas Airlangga Surabaya.
Untuk RSUD Dr. Soetomo, Kementrian Kesehatan memberikan unit alat radiasi. Spesialis Onkologi Radiasi RSUD Dr. Soetomo dr. Dyah Erawati Sp. Rad (K) Onk. Rad. mengaku bahwa bantuan alat kesehatan ini berhasil mengurai antrean pasien yang akan mendapatkan radiasi.
Selain alat radiasi, Kementerian Kesehatan juga mengirimkan alat kesehatan lainnya di antaranya berupa akselerator linier atau linear accelerator (LINAC) untuk pengobatan kanker, mesin pintas jantung paru (heart lung machine), set peralatan endourologi untuk pemeriksaan saluran kemih, ablasi laser atau laser for ablation, serta sejumlah alat untuk pemeriksaan dan perawatan janin sebelum dilahirkan seperti set peralatan fetal therapy dan surgery, USG fetomaternal high end, USG guiding fetal therapy/fetoscopy, non-stress test (NST), central NST, dan USG mobile bayi dan anak.
Sementara itu, RS Universitas Airlangga mendapat bantuan alat kesehatan dalam program layanan prioritas kanker, stroke, jantung, dan uronefrologi, serta kesehatan ibu dan anak.
Bantuan alat dari Kemenkes akan digunakan untuk pelayanan pasien dan pendidikan. Bantuan alat kesehatan tersebut di antaranya USG doppler untuk pemeriksaan aliran darah, troli emergency yang berisi peralatan dan obat-obatan untuk keadaan gawat darurat, dan alat penghangat darah (blood infusion warmer), serta penghangat, schiller, dan fototerapi untuk
Untuk RSUD Haji Surabaya, Kemenkes mengirimkan alat kesehatan berupa set endourologi yang terdiri atas monitor system, adult lower tract set, bipolar system, URS, adult PCNL, dan swiss lithoclast.
Dokter di RSUD Haji dr. Ahmad Nadhir, Sp.U mengatakan bantuan alkes dari Kemenkes membantu meningkatkan jumlah operasi yang dilakukan per hari. Sebab, keberadaan lebih banyak alat membuat waktu sterilisasi lebih cepat.
Ia mengharapkan ke depannya ada bantuan alkes lain untuk tindakan pemecahan batu ginjal dengan gelombang kejut tanpa luka operasi (ESWL) sehingga tata laksana di urologi menjadi lebih lengkap.