Dalam seminar kesehatan untuk merayakan HUT ASEAN ke-50 di gedung Prof. Dr. Sujudi, Kamis (23/8/2017), Menteri Kesehatan Prof. Dr. Nila Farid Moeloek mengungkapkan banyak yang harus dibenahi terutama berbagai masalah kesehatan.
Dikatakan juga bahwa ASEAN Post-2015 Health Development Agenda sebagai bentuk kerja sama Indonesia dengan negara ASEAN lainnya, bertujuan mewujudkan masyarakat ASEAN yang sehat. Program tersebut memberi peluang besar bagi Indonesia untuk mengisi kesenjangan di dalam negeri, terutama untuk terus membangun kualitas pembagunan kesehatan pada beberapa prioritas, yakni promosi gaya hidup sehat, penguatan sistem kesehatan, akses pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit menular, dan bahaya kesehatan lainnya, serta keamanan pangan.
“Pembangunan kesehatan masyarakat ASEAN yang nyata perlu terus didorong. ASEAN kini telah menyepakati tujuan bersama untuk menuju ASEAN Community Vision 2025 dan mengimplementasikan ASEAN Post-2015 Health,” ujarnya.
Dalam forum diskusi ini juga terungkap, kerja sama ekonomi ASEAN menuju perdagangan bebas produk kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap harga obat dan alat kesehatan. Perdagangan bebas jasa kesehatan diarahkan untuk meningkatkan daya saing tenaga kesehatan Indonesia dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain itu, Biro Kerja Sama Luar Negri (BKLN), Acep Soemantri, di sela-sela seminar kesehatan tersebut berharap para pemangku kepentingan dapat memberikan masukan positif dan nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan penentuan arah kebijakan bagi kerjasama kesehatan ASEAN.
“Pada usianya setengah abad ini, ASEAN sukses menjembatani kerja sama antarpemerintah negara anggota. Namun demikian, masyarakat harus terus berupaya agar ASEAN tidak dirasakan asing oleh masyatakat sendiri,” papar Acep.
Lebih lanjut, menurut Acep Soemantri, selain menyelenggarakan seminar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan berpartisipasi dalam Parade Tenaga Kesehatan dan pengarahan tim medis yang siaga di jalur parade ASEAN 50, yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri RI pada, Minggu, 27 Agustus mendatang di Jakarta.