PT PAL Indonesia dikabarkan tengah memproduksi Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) atau kapal RS untuk kedua kalinya.
Berbeda dengan kapal sebelumnya yang desainnya tidak full kapal Rumah Sakit, untuk kali ini perusahaan BUMN tersebut mendesain dan memproduksi kapal full dengan fasilitas RS termasuk UGD, ruang operasi, rawat inap dan fasilitas medis lainnya.
“Kontrak kami dengan TNI AL dimulai April 2019 dan kapal BRS ini harus tuntas Oktober 2021,” terang Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh.
Kapal yang desainnya futuristik ini dipastikan lebih canggih dibanding dua KRI RS Pendahulunya. Memiliki panjang 124 meter, tinggi 7,8 meter dan lebar 22 meter sehingga mampu mengangkut pasukan dan pasien 651 orang, 120 kru kapal RS, 16 orang kru heli, 89 staf kesehatan.
Kapal yang masih belum memiliki nama ini, memiliki bobot 7,3 ton namun bisa melaju dengan kecepatan maksimal 18 knots.Juga bisa untuk landing 3 heli dan 2 ambulans boat.
Tak hanya itu, dari sisi desain pun kapal RS ini lebih futuristik dan tidak kaku kotak seperti pendahulunya.
Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Turitan Indaryo menyampaikan bahwa kalau produk murni kapal RS, ini kali pertama perusahaan BUMN bisa membuat sendiri. “KRI Semarang kemarin desain RS-nya tidak sekomplit kapal BRS ini,” kata Turitan.
Nantinya kapal BRS itu akan difungsikan sebagai kapal untuk operasi militer maupun operasi non militer seperti untuk menangani korban bencana alam.