PT Kalbe Farma berencana akan mengekspor produk-produk alat kesehatan (alkes) tahun depan. Ongkie Tedjasurja, Direktur PT Kalbe Farma mengungkapkan, Ekspansi penjualan ke luar negeri ini akan dilakukan secara bertahap dan yang disasar pertama adalah negara-negara Asia Tenggara.
“Untuk tahun ini, sementara belum ke luar negeri. Kita masih fokus di dalam negeri,” ungkap Ongkie. Kendati begitu, dirinya juga tidak mengungkapkan persisnya negara mana saja yang disasar di wilayah Asia Tenggara ini.
Adapun alat kesehatan yang dijualakan diekspor tersebut adalah reagen, tempat tidur rumah sakit, mesin cuci darah dan produk consumables seperti cairan infus, jarum suntik, sarung tangan, dan lain-lain. Namun untuk produk produk consumables masih bekerja sama produksi dengan pihak lain sebab Kalbe belum punya pabrik sendiri.
Hingga akhir tahun 2017, Kalbe menargetkan pertumbuhan 10%-15% dengan laba yang stabil. Sampai pada semester I tahun 2017, pendapatan PT Kalbe Farma sebesar Rp 10,07 triliun dan laba sebesar Rp 1,24 triliun. Dimana 5%-7% didapat dari penjualan produk-produk alkes.