Kemandirian produksi alat kesehatan di Indonesia sangat penting diwujudkan. Dilansir dari Liputan 6 (17/03/2023), saat ini alat kesehatan (alkes) seperti benang bedah masih didominasi produk dari luar Indonesia.
Demi mewujudkan kemandirian alkes itulah dibutuhkan peran semua pihak baik pemerintah maupun pelaku industri kesehatan di Indonesia.
Kontribusi Kalbe dalam Kemandirian Produksi Alat Kesehatan
Salah satu pelaku industri alkes di Indonesia, Kalbe turut melakukan kontribusi salah satunya dengan mengembangkan benang bedah.
“Perlahan-lahan kita kurangi kebutuhan impur. Baik untuk bahan baku obat sampai alat kesehatan. Kalbe terus menerus berinovasi agar bisa memproduksi obat dan alkes menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi sesuai dengan standar pemerintah. Inilah wujud dukungan nyata kami kepada pemerintah,” ujar Presiden Komisaris PT. Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, Kamis (16/03/2023).
Hal tersebut Irawati sampaikan pada acara Seminar Nasional Dukung Ketahanan Industri Kesehatan Nasional, Kalbe Kembangkan Produk Benang Bedah.
Peran Kemenkes
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki peran penting dalam mendorong penggunaan alat kesehatan dan obat-obatan produksi dalam negeri. Kemenkes berupaya agar faskes yang menggunakan anggaran belanja negara dapat menggunakan produk-produk dalam negeri.
Pada tahun 2022, jumlah izin edar alkes dalam negeri meningkat 2,3 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019. Transaksi alkes dalam negeri di e-katalog meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019-2021. Kementerian Kesehatan RI juga melakukan berbagai kegiatan business matching untuk memberi pengertian kepada user tentang kualitas, penggunaan, dan post marketing service produk dalam negeri.
Halaman berikutnya: Peran Departemen di Pemerintahan untuk Kemandirian Alkes