Asosiasi IoT (Internet of Things) Indonesia menilai implementasi IoT akan merambah sektor kesehatan di Indonesia secara pesat dalam waktu dekat. Setidaknya pada tahun 2021 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia Teguh Prasetya. Dirinya bahkan melihat bahwa implementasi IoT sudah diterapkan pada sekolah kesehatan sebagai alat latihan para calon petugas kesehatan.
“Artinya sudah masuk ke sana IoT di Indonesia,: ucap Teguh seperti MedX kutip dari Bisnis.com.
Ke depan, lanjut Teguh, perangkat IoT tidak hanya tersebar di fasilitas kesehatan seperti sekolah kesehatan, rumah sakit dan farmasi, namun juga akan hadir ke rumah konsumen juga, seperti alat pengukur tensi dan timbangan.
Bahkan dirinya berani memprediksi, nanti sekurangnya terdapat 20% dari total 90 juta rumah tangga yang akan menggunakan perangkat kesehatan yang terhubungn dengan IoT.
“Ini ada kesempatan di situ (untuk perkembangan IoT – red), mulai dari sebelum sakit, kemudian mendeteksi sakit, perawatan sakit dan menjaga kesehatan kembali. Mata rantai ini menjadi potensi,” kata Teguh.
Sektor farmasi pun akan turut terpapar oleh teknologi ini. Bahkan saat ini telah masuk pada sistem pemesanan obat. Dia menuturkan, saat ini pemesanan obat bisa melalui gawai dan langsung diantarkan kepada pemesan.
“Kalau biasanya pemeriksaan kesehatan setahun satu kali, nanti 2021 pemeriksaan kesehatan bisa setiap hari di rumah. Itu akan menjadi gaya hidup baru,” tandas teguh.