Pada tanggal 30-31 Agustus 2024, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) sukses menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (PITNAS) 2024. Pada perhelatan ini juga diperkenalkan OsteoCloud untuk diagnosis osteoporosis.
Acara ini berlangsung di Hotel Galaxy, Banjarmasin, dengan dihadiri ratusan profesional kesehatan dari berbagai daerah di Indonesia.
Topik utama yang dibahas adalah pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam diagnosis osteoporosis.
Osteoporosis sering disebut “pembunuh senyap” karena gejalanya tidak disadari hingga mencapai tahap lanjut.
Salah satu sesi yang paling menarik adalah presentasi oleh dr. Paulus Rahardjo, Sp.Rad(K), CCD., konsultan radiologi muskuloskeletal.
Beliau memperkenalkan OsteoCloud, sebuah inovasi dari Biomedica yang memanfaatkan teknologi AI untuk mendeteksi osteoporosis dengan cepat dan efisien.
“Osteoporosis sering tanpa gejala jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari hingga terjadi patah tulang yang dapat menyebabkan rasa sakit, cacat, dan hilangnya kemandirian. Inilah mengapa diagnosis dini sebelum patah tulang sangat penting. Dengan kemajuan teknologi, algoritma Kecerdasan Buatan (AI) kini mampu mendeteksi osteoporosis melalui foto sinar-X tulang panggul biasa, memungkinkan diagnosis yang lebih cepat dan lebih terjangkau dibandingkan metode sebelumnya,” kata dr. Paulus dilansir dari OsteoCloud Press Release.
Keunggulan OsteoCloud dalam Diagnosis Osteoporosis
OsteoCloud memungkinkan diagnosa osteoporosis hanya dalam 6 detik melalui citra X-ray tulang panggul.
Alat ini memiliki tingkat akurasi hingga 96% dibandingkan dengan standar pemeriksaan DEXA, menjadikannya terobosan besar dalam deteksi dini osteoporosis.
OsteoCloud bisa digunakan dengan perangkat X-ray digital yang sudah ada di banyak fasilitas kesehatan. Artinya, fasilitas kesehatan tidak perlu membeli alat baru untuk memanfaatkan teknologi ini.
Proses deteksinya juga sangat sederhana. Hasil diagnosis bisa langsung ditinjau oleh dokter untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Satu alat OsteoCloud bisa melayani hingga 160 pasien per hari. Membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam program screening osteoporosis berskala nasional.
Dengan prevalensi osteoporosis di Indonesia yang mencapai 19,7%, kebutuhan akan alat deteksi yang cepat dan terjangkau semakin mendesak.
Pentingnya Implementasi Teknologi AI di Indonesia
Dr. Zhang Han-Wei, CEO Biomedica, menyampaikan bahwa OsteoCloud berhasil meningkatkan screening osteoporosis di Taiwan, khususnya di wilayah pedesaan.
Dengan tantangan geografis di Indonesia, OsteoCloud dianggap sangat cocok untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses.
Teknologi ini sudah digunakan di lebih dari 70 institusi medis di berbagai negara, termasuk Taiwan, Singapura, dan Vietnam. Di Indonesia, OsteoCloud telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan RI, dengan PT Medika Integrasi Teknologi sebagai perwakilan tunggal.
Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan inovator teknologi menjadi kunci dalam mewujudkan screening osteoporosis berskala nasional.
OsteoCloud diyakini bisa menjadi solusi efektif untuk deteksi dini osteoporosis di Indonesia.
Untuk informasi selengkapnya, maupun request untuk demo aplikasi bisa menghubungi Bapak Raymond Murtihardjana melalui email berikut: raymond.m@medika-it.com.