Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) beberapa waktu lalu menarik hand sanitizer berbasis metanol yang banyak dijual oleh sejumlah perusahaan yang berbasis di Meksiko. Penarikan tersebut dilakukan setelah FDA melihat bahaya metanol bagi kesehatan.
Peneliti Bidang Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Joddy Arya Laksmono M.T. menjelaskan bahwa metanol, etanol dan isopropil alkohol merupakan satu golongan alkohol. Adapun, penamaan jenis senyawa alkohol ditentukan berdasarkan panjang rantai karbon sebagai backbone yang menyusun senyawa alkohol tersebut.
Metanol (CH3OH) tersusun dari satu rantai karbon. Sedangkan untuk etanol (CH3CH2OH) tersusun dari 2 rantai karbon. Dalam penggunaannya, metanol umumnya banyak digunakan sebagai pelarut untuk cat. Ini disebabkan metanol memiliki struktur unik yang sifat daya melarutkannya lebih baik jika dibandingkan alkohol jenis lain.
Joddy melanjutkan, jika merujuk pada MSDS (Material Safety Data Sheet) maka ketiga jenis alkohol tersebut tingkat keamanannya berbeda antara satu dengan yang lain. Metanol menurutnya bersifat lebih toksik, bersifat karsinogenik (memicu kanker) bahkan menurut Joddy jika zat ini terkena mata, maka dapat menimbulkan kebutaan.
Adapun untuk etanol atau ethyl aclohol, Joddy menyebut jika dilihat dari data MSDS maka kemanannya tergantung dari jenisnya. Etanol sendiri terbagi dua jenis yakni etanol sintetis dan etanol bio.
“Etanol sintetis diproduksi dari hasil reaksi kimia dimana produk yang dihasilkan bukan hanya etanol saja tapi ada produk sampingnya seperti metanol dan air,” jelas Joddy.
Sehingga menurutnya, etanol sintetis apabila digunakan secara langsung, akan memiliki efek toksik akibat produk sampingan yang dihasilkan. Etanol sintetis umumnya digunakan sebagai pelarut-pelarut bahan kimia lain. Etanol sintetis dapat digunakan untuk aplikasi pada kesehatan apabila telah dilakukan pemurnian untuk meningkatkan kadar etanolny.
Sedangkan etanol bio (bioetanol) atau di pasaran biasa dikenal sebagai etanol food grade, diproduksi secara enzimatis. Bioetanol dihasilkan dari proses fermentasi. Sehingga produk ini relatif lebih aman digunakan untuk aplikasi pada sarana kesehatan seperti hand sanitizer atau produk lainnya dibandingkan etanol sintesis.
Sementara itu, untuk isopropil alkohol, Joddy mengungkapkan bahwa senyawa ini aplikasinya banyak dipakai sebagai bahan campuran maupun pelarut pada produk-produk kesehatan, kosmetik dan lainnya.
“Hingga saat ini etanol dan isopropil alkohol lebih banyak direkomendasikan oleh USFDA sebagai bahan campuran untuk produk-produk kesehatan karena sifat kimianya yang bisa diterima oleh tubuh manusia,” pungkas dia.
Salah satu Hand Sanitizer yang berbahan ethyl alkohol food grade yang sudah beredar di pasaran adalah Hand Sanitizer merk Vicom. Produk yang bisa Anda dapatkan melalui Emedis.id terbuat dari bahan-bahan yang terjamin keamanannya. Ada dua aroma tersedia, Apel dan Aloe Vera.
Silahkan kontak Emedis.id sekarang, dan dapatkan penawaran harga terbaik.