Perusahaan farmasi dan alat kesehatan PT Kalbe Farma Tbk dikabarkan baru saja melakukan peresmiaan fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka yang merupakan alat untuk keperluan penyakit kanker.
Menurut Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius, pabrik ini akan menghabiskan dana sekitar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar. Fasilitas tersebut akan mulai beroperasi Januari 2025 mendatang.
“Kalau satu lokasi ini kira-kira Rp150 miliar-Rp200 miliar. Jadi awal tahun depan kita harapkan sudah selesai,” jelas Vidjongtius.
Dirinya melanjutkan, pabrik radiofarmaka yang memproduksi Fluorodeoxyglucose (FGD) ini sangat dibutuhkan oleh rumah sakit untuk keperluan layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan). Dan dengan dibangunnay fasilitas ini, pihak Kalbe Farma berharap bisa membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif.
Untuk diketahui, Kalbe Farma telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk pemanfaatan radiofarmaka, tidak terbatas pada tatalaksana kanker/onkologi saja, namun diharapkan dapat digunakan untuk penilaian jantung, neurologi, alzheimer, gangguan psikiatri/mental serta di bidang-bidang lain di dunia kedokteran.