Perusahaan Taiwan baik dalam bidang industri ICT maupun tradisional mendorong kesempatan untuk meringkas analitik big data kedalam alat kesehatan (alkes) yang lebih portable dan lebih kecil. Ini dimaksudkan uuntuk meringankan beban finansial bagi populasi manula di negara tersebut.
“Populasi yang menua dan terkait dengan biaya kesehatan yang mahal sedang dievaluasi pada sistem layanan kesehatan, dan tren besar ini akan mempengaruhi industri medis.” Ujar Brian Chong, vice president dari Wistron Medical Technology Corporation.
Menurut tinjauan pasar PwC Taiwan 2018 lalu, banyak rumah sakit di negara tersebut yang tidak mampu mengatasi naiknya biaya operasional. Sedangkan rumah sakit swasta kekurangan fasilitas umum, rumah sakit daerah juga berjuang menghadapi pesaing dari pusat medis dengan sumber daya yang lebih banyak.
Biaya layanan kesehatan bagi warga Taiwan yang berusia 65 tahun keatas besarnya sekitar 37.6% dari jumlah pengeluaran National Health Insurance (NHI) pada 2014 lalu, sedangkan jumlah populasi manulanya sendiri adalah sekitar 12%. Biaya ini diproyeksikan akan naik seiiring dengan naiknya juga jumlah warga manula.
Akibatnya, perkembangan alat kesehatan sebagian besar berfokus pada teknologi preventif dan asistif untuk meringankan biaya bagi pasien, khususnya bagi manula dan pasien di daerah pedesaan.
Chong juga mengingatkan integrase analitik big data dan Internet of Things (IoT) kedalam praktek layanan kesehatan berkontribusi besar kepada sektor layanan kesehatan Taiwan, memangkas tingkat mortalitas dengan mengurangi human error serta memaksimalkan deteksi awal.