Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Nila Moeloek menjelaskan bahwa kebutuhan jarum suntik dalam negeri terbilang sangat tinggi. Sebelumnya untuk memenuhi hal tersebut, Indonesia kerjasama dengan negara lain seperti Jepang. Namun kini tidak perlu lagi karena sudah ada produksi dalam Negeri yang bisa memenuhinya. Hal tesebut diungkapkan Nila usai meninjau langsung produksi alat kesehatan produk dari PT. Jayamas Medica Industri di krian, Sidoarjo, Rabu (04/10/2017).
Tak hanya itu, dirinya juga mendorong perusahaan yang memproduksi alat kesehatan (alkes) agar memasarkan produknya hingga ke ASEAN. Pasalnya, produksi alkes dalam negeri sudah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) bahkan Internasional. Pemasarannya juga sudah sampai Luar Negeri hingga ke Negara Brasil.
“Saya tadi sudah melihat langsung proses produksinya, semuanya sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Tapi kenapa pemasarannya harus ke Brasil, kan sebaiknya ke pasar ASEAN dulu,” tegas Nila.
Sementara itu, CEO PT. Jayamas Medica Industri Jimmy Hartanto mengatakan, produksi dalam negeri harus diprioritaskan karena hampir 95 persen produksi alat kesehatan saat ini merupakan impor.
“Sebenarnya kita mampu untuk memproduksi sendiri dan karena memang dulu fokusnya tidak ada. Dan saat ini sudah didukung pemerintah untuk memproduksi alat kesehatan dalam negeri dan memakai produk kesehatan dalam negeri. Dengan adanya pembinaan Ibu Menkes ini, kami akan semangat lagi ke depannya,” ungkap Jimmy.
Jimmy menegaskan, dalam teknologi sedang pihaknya masih mampu. Bahkan yang padat karya bisa kompetisi dengan Negara lain seperti Tiongkok, Singapura dan negara lain. “Kita ini penduduknya banyak dan bisa menjadi prdusen di negeri kita ini. Secara kualitas, produksi kami sudah memenuhi standar Internasional,” pungkasnya.