Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa seperempat kematian dan penyakit di dunia akan terjadi di negara-negara berkembang. Ini disebabkan karena tidak meratanya akses terhadap perawatan kesehatan khususnya perangkat pendeteksi penyakit atau diagnosis di negara-negara tersebut.
Menyikapi hal ini, beberapa peneliti berupaya mengembangkan alat diagnosis yang memiliki harga terjangkau serta praktis penggunaannya sehingga akses masyarakat untuk menikmati manfaat alat tersebut menjadi sangat mudah. Berikut kelima alatnya.
1. Mikroskop Seharga Kurang Dari 1 Dolar
Dua orang insinyur bernama Manu Prakash dan Jim Cybulski asal Universitas Stanford mengembangkan mikroskop berbahan dasar kertas yang iberi nama Foldscope. Uniknya, untuk memproduksi perangkat ini membutuhkan biaya kurang dari 1 dolar AS.
Foldscope dirancang dengan menggabungkan prinsip-prinsip desain optik dengan origami. Memiliki kemampuan pembesaran lebih dari 2.000 kali dengan resolusi submikron. Bentuknya cukup kecil sehingga muat diletakkan di saku. Kendati bentuknya kecil dan berbahan kertas namun telah lolos uji kekuatan. Alat ini dapat bertahan dan tidak rusak walau dijatuhkan dari bangunan lantai tiga dan diinjak.
Untuk menggunakan Foldscope, pengguna memasukkan sampel yang terpasang pada slide mikroskop. Pengguna dapat melihat sampel dengan meletakkan mata mereka cukup dekat ke kertas dan melihat ke lensa mikro.