Sebagai kota yang berpotensi menjadi pusat bisnis dan industri di wilayah timur Indonesia, Balikpapan juga membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakatnya. Untuk itu, Pemerintah Kota Balikpapan berencana membangun dua rumah sakit baru di kawasan tersebut.
Muhammad Taqwa, seorang anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, telah mengungkapkan kebutuhan mendesak akan fasilitas kesehatan yang memadai di kota Balikpapan. Dia mengemukakan bahwa Balikpapan masih memerlukan rumah sakit yang dapat memberikan layanan rawat inap yang dilengkapi dengan peralatan medis yang lengkap untuk masyarakat di tingkat kecamatan.
Menurutnya, ketersediaan fasilitas kesehatan yang merata adalah tanggung jawab bersama, terutama bagi warga yang tinggal di daerah timur dan barat kota minyak tersebut. Mereka seringkali menghadapi kendala dalam hal akses dan biaya ketika harus pergi ke rumah sakit.
Taqwa mengumumkan kabar baik untuk penduduk Balikpapan, yakni pembangunan dua rumah sakit di kota tersebut.
Kita telah menuntaskan pembahasan APBD murni tahun 2024, dan Alhamdulillah, terdapat alokasi anggaran untuk membangun dua rumah sakit di dua lokasi, yaitu Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur. ”
Dua Rumah Sakit Baru di Balikpapan dengan Peningkatan Status Faskes
Menurut hasil pembahasan APBD 2024, Taqwa menjelaskan bahwa ada dua rumah sakit yang akan dibangun dengan peningkatan status fasilitas kesehatan (faskes) yang ada. Pertama, akan meningkatkan status Rumah Sakit Sayang Ibu di Balikpapan Barat. Kedua, akan mengubah status Puskesmas Lamaru menjadi rumah sakit. Ini dilakukan untuk memberikan akses pengobatan yang setara dengan rumah sakit bagi warga di kedua kecamatan.
Taqwa menambahkan, “Kita hanya perlu menunggu realisasi proyek ini pada tahun 2024. Meskipun persetujuan ini belum final, kami telah membahasnya bersama tim anggaran pemerintah. DPRD telah menyetujui alokasi anggaran serta skema tahun jamak (multi years).”
Menurut pandangan Taqwa, pembangunan rumah sakit ini sangat mendesak. Mengingat kapasitas fasilitas kesehatan yang ada di kedua kecamatan tersebut belum mencukupi untuk layanan rawat inap.
Saat ini, pasien yang memerlukan perawatan rawat inap harus dirujuk ke faskes lain. Semisal ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo, RS Restu Ibu, dan RS Siloam, dengan jarak cukup jauh dari Balikpapan Timur.
“Rumah Sakit Balikpapan Barat akan mendapatkan pendanaan Rp 35 miliar di tahap awal. Dan juga perbaikan rumah sakit pasti di Balikpapan Timur akan mendapatkan dana sebesar Rp 35 miliar,” tambahnya