Pabrik alat kesehatan (alkes) milik PT. Virtue Diagnostics Indonesia telah resmikan dan siap untuk beroperasi. Pabrik tersebut akan memproduksi alat In Vitro Diagnostic (IDV) yang digunakan untuk pemeriksaan spesimen dari dalam tubuh manusia seperti darah, rambut, dan lainnya.
Pembangunan pabrik baru ini dikabarkan menghabiskan dana USD 10 juta atau setara dengan Rp157,4 miliar. Dibangun di atas lahan sebesar seluas 12.200 meter persegi dengan luas bangunan 8.900 meter persegi. Hal ini menjadikannya pabrik alkes IDV terbesar se-Asia Tenggara.
Menurut CEO & Founder Virtue Diagnostics Group, Johnson Zhang, pihaknya memiliki lebih dari 60 tenaga ahli yang berpengalaman, untuk mendukung riset dan pengembangan serta produksi produk-produk IVD.
Selain itu, fasilitas pabrik ini diklaim mampu memproduksi >1000-unit instrument pertahun dan >6000 Liter reagen perhari. Dan Kapasitas produksi tersebut dapat ditingkatkan sesuai dengan peningkatan kebutuhan.
“Kami berkantor pusat di Singapura, Virtue Grup memiliki RnD R&D centre dan manufacturinge site di Cina, Brazil, dan Indonesia,” ungkap Johnson.
Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (5/3/2024). Menurut Menkes Budi, pembangunan fasilitas alkes ini sangat bermanfaat bagi industri alkes dalam negeri, terutama untuk memenuhi salah satu dari sepuluh alat kesehatan yang paling banyak dibelanjakan oleh pemerintah berdasarkan volumenya.
“Terima kasih dan selamat kepada PT Virtue Diagnostics Indonesia. Mudah-mudahan bisa turut membantu membangun ketahanan kesehatan Indonesia yang lebih baik,” pungkas Budi.