Garuda Indonesia baru saja mengumumkan kerja sama dengan YesDokuntuk memberikan fasilitas konsultasi kesehatan online bagi awak pesawat dimanapun mereka berada. Baik di dalam maupun luar negeri.
YesDok sendiri merupakan aplikasi teleconsultation on-demand yang membuka layanan konsultasi kesehatan 24 jam melalui panggilan video, telepon, dan percakapan online. Aplikasi ini diluncurkan pada bulan November 2017 untuk meningkatkan akses terhadap perawatan kesehatan, ketersediaan obat, dan saran medis bagi masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal jauh dari institusi kesehatan.
CEO YesDok, Irwan Hartanto mengatakan, kerjasama ini menandai babak baru untuk perjalanan bisnis startup kesehatan ini. Dan pihaknya sangat senang bisa memperluas jaringan konsultasi kami untuk memfasilitasi para awak pesawat Garuda Indonesia yang sangat mobile.
Sebagai maskapai penerbangan full service, Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan ke lebih dari 90 destinasi di seluruh dunia. Dengan jumlah penerbangan yang mencapai 600 penerbangan per hari, mengerahkan ribuan awak pesawat mulai dari pramugari hingga pilot.
“Dengan tingginya mobilitas awak pesawat, tentunya harus ditunjang dengan fasilitas terbaik agar mereka dapat bekerja dengan nyaman dan memenuhi aspek safety ketika menjalankan penugasan. Oleh karena itu, aplikasi YesDok akan sangat membantu awak pesawat, karena mereka bisa berkonsultasi dengan dokter di Indonesia kapan pun mereka butuhkan,” ungkap Ari Askhara, Direktur Utama Garuda Indonesia.
Untuk diketahui, sejak diluncurkan pada 17 Oktober 2017, aplikasi YesDok telah diunduh oleh lebih dari 200.000 pengguna iOS dan Android. Jumlah konsultasi kesehatan melalui panggilan video YesDok telah mencapai 2.000 panggilan per hari.
Layanan aplikasi ini tidak hanya sebatas menyediakan konsultasi kesehatan, namun juga telah bekerja sama dengan Apotek K24 untuk melakukan pengiriman obat 24 jam di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, saat memberikan konsultansi, setiap dokter mitra YesDok akan menggunakan standar Klasifikasi Statistik Internasional tentang Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait atau yang sering dikenal dengan sebutan ICD10 dalam industri medis. Diharapkan pengguna aplikasi ini yang berada di luar negeri pun bisa mencari pengobatan dan perawatan yang sesuai dengan lebih mudah.
Startup yang didirikan oleh Irwan Hartanto, Fariz Tadjoedin, dan Harry Darmawijaya ini juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk layanan konsultansi konsultasi bagi pemegang polis. Pun dari sisi teknologi, sudah integrasi dengan perangkat Apple Watch gunamendeteksi detak jantung pasien secara real-time.