Sejumlah peneliti di Swiss dan Taiwan menggunakan arus listrik untuk memetakan distribusi biomolekul dalam sel kanker agar dokter lebih memahami terapi mana yang paling efektif untuk mengobati kanker.
Secara tradisional, penanda fluoresensi digunakan untuk mengumpulkan informasi spasial tentang sel kanker pada terapi yang ditargetkan. École Polytechnique Fédérale de Lausanne dan peneliti asal Linkou Chang Gong Memorial Hospital menggunakan pemindaian mikroskop elektrokimia untuk menciptakan gambar hemoglobin pada hati tikus.
Periset EPFL menggunakan pemindai dengan probe elektrokimia untuk memetakan distribusi bahan biomarker dan nano pada jaringan hewan dan manusia. Perangkat ini memiliki delapan elektroda mikro fleksibel yang saling berbaris satu sama lain untuk memindai jaringan yang telah direndam dalam larutan elektrolit dan mengukur respons elektrokimia. Periset merekonstruksi gambar menggunakan arus listrik yang dihasilkan dari molekul dan Nanomaterials yang telah terbentuk di jaringan.
Pencitraan elektrokimia juga digunakan untuk memantau keadaan redoks sel kanker yang dapat membantu menentukan berapa banyak sel kanker yang ada dan di mana letaknya.
Para peneliti tersebut secara khusus ingin mempelajari biomarker dalam melanoma. Biomarker melanoma umumnya ditemukan pada bintik hitam pisang yang terlalu matang. Jadi, mereka menguji teknik pencitraan pada pisang untuk mengukur tirosinase pada kulit manusia dan memetakan distribusinya. Dan sekarang mereka ingin menggunakan informasi tersebut untuk membuat teknik pencitraan bekerja pada jaringan kental seperti saat biopsi kulit manusia.
“Kami sangat mampu menggunakan elektrokimia untuk membunuh sel kanker pada slide mikroskop dan di piring petri, namun melakukannya di jaringan tebal adalah cerita lain,” kata Hubert Girault, salah satu peneliti tersebut, sebagaimana dikutip dari situs medicaldesignandoutsourcing.com.
Girault berharap agar perangkat dan teknik ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menggunakan mikroskop elektrokimia saat operasi. Ia juga berharap perangkat ini akan menampilkan microelectrodes interkoneksi yang bisa membuat gambar yang akan mengindikasikan adanya tumor sementara elektrokimia menghancurkan sel kanker dengan menggunakan voltase.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Angewandte Chemie International Edition.