Alat kesehatan (alkes) buatan dalam negeri perlu terus menerus digaungkan agar mampu bersaing dengan produk luar negeri. Karena itulah PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) melakukan sosialisasi alkes pemeriksaan jantung ke berbagai pihak.
Langkah yang dilakukan salah satunya melalui kegiatan screening untuk jantung dan pembuluh darah di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas). PT SCNP menggunakan sekaligus memperkenalkan alat untuk memeriksa jantung bernama NIVA pada acara tanggal 20 Mei 2023 tersebut.
Acara yang bertepatan dengan HUT Lemhannas RI itu juga disertai kegiatan donor darah yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) DKI. Apresiasi terhadap alkes buatan dalam negeri yaitu NIVA ditunjukkan oleh Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto.
Dia mengatakan, ketahanan Kesehatan Nasional berarti kemampuan sebuah negara untuk secara efektif menyiapkan, menangani dan pulih dari situasi darurat kesehatan masyarakat. Juga mampu menghadapi tantangan lain yang berkaitan dengan kesehatan.
Alkes Buatan Dalam Negeri untuk Mendeteksi Dini Gangguan Kardiovaskular
PT SCNP memproduksi alat buatan dalam negeri yang disebut NIVA. Fungsi utamanya yaitu untuk mendeteksi penyakit kardiovaskular secara dini. Alat ini sendiri merupakan hasil penemuan dari pakar elektromedik dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung disingkat STEI-ITB.
NIVA sangat penting dan relevan untuk Ketahanan Kesehatan Nasional, terutama di bidang kesehatan jantung dan pembuluh darah masyarakat secara keseluruhan.
Menurut data WHO, penyakit kardiovaskular menyebabkan 17,9 juta kematian setiap tahun. Angka ini sama dengan 32% kematian di seluruh dunia dimana 85% di antaranya akibat serangan jantung dan stroke.
Kegiatan pemeriksaan di Lemhannas menggunakan 4 alat NIVA. Proses screening berlangsung selama 3 jam lebih. Terdapat 8 orang petugas kesehatan yang terlibat. Ditambah 1 orang dokter spesialis jantung. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan jantung dan pembuluh darah mereka termasuk saran-saran yang diperlukan jika ada.
Dilansir dari Jawa Pos (25/05/2023), dr. Jetty Sedyawan, Senior Medical Advisor SCNP dalam menyampaikan bahwa penyakit kardiovaskular semakin banyak dan menjadi penyebab kematian nomor satu, khususnya di usia produktif.