Menurut sebuah riset yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, ditemukan 366.66 juta penderita ADHD secara global pada 2020. Mereka menunjukkan gejala ADHD yang membuat mereka kehilangan 22 hari produktifnya setiap tahun.
ADHD adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Sebuah gangguan neuron pada perilaku. Umumnya terjadi pada anak-anak sampai orang dewasa. Beberapa gejalanya antara lain sulit memfokuskan perhatian, impulsif, dan hiperaktif.
Ada beberapa dugaan mengapa jumlah penderita ADHD meningkat. Salah satunya diduga akibat pandemi yang cukup berat dengan dampak baik langsung maupun tidak kepada seluruh orang di dunia. Seiring dengan itu banyak startup kesehatan dengan inovasi medtech terbarunya terjun untuk menangani masalah ini.
Aktivitas Startup Kesehatan untuk Menangani Penderita ADHD
Beberapa perusahaan modal di Eropa memberikan pendanaan sebesar $1.4 miliar untuk sektor kesehatan mental pada 2021. Walaupun kemudian investasi menyusut menjadi “hanya” $354 juta pada tahun lalu.
Akan tetapi masih banyak aktivitas yang terjadi di dunia startup kesehatan yang bertujuan menangani ADHD dilansir dari Tech Crunch.
Contohnya HelloSelf yang berbasis di London. Perusahaan ini berupaya mencocokkan pasien dengan terapis berlisensi yang mencakup berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk ADHD.
Kemudian dari New York, Inflow, sebuah aplikasi untuk membantu anggotanya menghadapi gejala ADHD dengan memberikan dukungan terapi perilaku kognitif (CBT). Perusahaan ini juga mengumpulkan pendanaan putaran Seri A sebesar $11 juta yang dipimpin oleh Octopus Ventures.
Ada pula Centered, aplikasi desktop dengan suara AI yang telah dilatih (machine learn) untuk membantu penderita ADHD untuk tetap fokus.
Lalu startup asal Ukraina, Numo yang mengembangkan aplikasi untuk orang dewasa penderita ADHD. Di dalam aplikasi ini terdapat permainan harian yang dapat digunakan oleh orang dengan gejala ADHD. Perusahaan di Inggris, Healios juga mengumpulkan pendanaan Seri A sebesar £7 juta ($9,9 juta) untuk memperluas platformnya.
Startup kesehatan Sidekick meluncurkan “peramban produktivitas”. Di dalam peramban ini terdapat sejumlah fitur yang ditujukan bagi penderita ADHD dan orang yang mudah teralihkan perhatiannya secara umum.
Perusahaan ini mengklaim terjadi “peningkatan signifikan” pada pengguna dengan ADHD setelah menggunakan peramban ini. Peramban berbasis Chromium ini didirikan oleh Dmitry Pushkarev. Ia adalah PhD Stanford dalam Biologi Molekuler. Juga pernah menjabat sebagai eksekutif Amazon dan ia sendiri juga merupakan penderita ADHD.
Ikhtisar
Jumlah penderita ADHD diperkirakan meningkat akibat pandemi. Hal ini mendorong banyak startup kesehatan untuk menciptakan solusi terkait ADHD. Meskipun investasi di sektor ini cenderung mengalami penurunan, namun aktivitas startup kesehatan terus meningkat.