Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah melalui pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah yang kini telah memasuki era digital. Program ini ditujukan bagi lebih dari 53 juta peserta didik yang tersebar di 282.317 sekolah dari Sabang sampai Merauke. Digitalisasi program ini menuntut infrastruktur konektivitas yang andal dan merata agar dapat berjalan optimal.
Konektivitas Digital Jadi Fondasi Pelaksanaan Program CKG
Menurut Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, keandalan koneksi internet menjadi elemen krusial dalam pelaksanaan program CKG Sekolah. Seluruh data hasil pemeriksaan kesehatan siswa akan diinput secara daring melalui aplikasi digital yang terintegrasi secara nasional. Ini menjadikan kebutuhan akan jaringan internet yang stabil dan merata sebagai syarat mutlak keberhasilan program.
“Ketika ini dilakukan secara masif, data yang masuk akan sangat besar. Maka dari itu, ketersediaan konektivitas yang baik menjadi sangat penting,” ujar Meutya Hafid saat meninjau pelaksanaan CKG Sekolah di SMPK Penabur Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Senin (4/8).
Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus melakukan pemantauan terhadap kualitas jaringan internet di berbagai daerah, baik yang menggunakan jaringan fixed broadband maupun jaringan seluler. Monitoring ini dilakukan guna memastikan bahwa seluruh sekolah peserta program memiliki akses konektivitas yang memadai.
Sinergi Kementerian untuk Dukung Digitalisasi Kesehatan Sekolah
Tidak hanya Kemkomdigi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia, turut menekankan pentingnya sinergi dalam penyediaan infrastruktur digital yang menunjang program CKG Sekolah.
Menurut Dirjen Rizka, masih terdapat beberapa daerah di Indonesia yang menghadapi tantangan dalam hal akses internet. Oleh karena itu, kolaborasi lintas kementerian sangat dibutuhkan, khususnya dalam mempercepat penyediaan infrastruktur jaringan di wilayah-wilayah dengan konektivitas terbatas.
“Kami menggunakan aplikasi untuk menginput seluruh data hasil pemeriksaan. Maka dari itu, dukungan dari Kominfo terkait penyediaan sinyal internet sangat penting,” ujar Rizka.
Meningkatkan Kesehatan Peserta Didik Menuju Generasi Emas
Program CKG Sekolah menjadi langkah nyata pemerintah dalam membangun pondasi kesehatan anak sejak dini. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak usia sekolah merupakan aset masa depan yang harus dijaga kesehatannya. Melalui deteksi dini berbagai kondisi kesehatan di sekolah, program ini diharapkan dapat membantu mencegah penyakit, mempercepat penanganan, serta membentuk budaya hidup sehat sejak usia muda.
Lebih dari itu, CKG Sekolah juga menjadi bagian dari misi pemerintah dalam membentuk Generasi Emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif. Dengan pendekatan teknologi digital, pelaksanaan program dapat dilakukan secara efisien, akuntabel, dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Program Prioritas Pemerintahan Prabowo
CKG Sekolah merupakan salah satu dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diusung oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, setelah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah lebih dahulu diluncurkan. Kedua program ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengedepankan aspek kesehatan dan kesejahteraan peserta didik secara menyeluruh.
Dengan transformasi digital dan dukungan lintas sektor, pemerintah berharap CKG Sekolah dapat dijalankan secara optimal, efektif, dan berkelanjutan di seluruh pelosok negeri.
Pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah berbasis digital merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan anak usia sekolah. Keandalan infrastruktur konektivitas menjadi kunci utama kesuksesan program ini. Sinergi antara Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kementerian Kesehatan diharapkan dapat memastikan seluruh siswa, baik di kota maupun di daerah terpencil, dapat merasakan manfaat dari layanan ini secara merata dan berkeadilan.




