Akibat peristiwa RSUD Garut terbakar, pasien cuci darah untuk sementara dipindahkan ke Rumah Sakit (RS) lain. Pengalihan dilakukan karena pasca kebakaran, Ruang Hemodialisa tidak dapat beroperasi terlebih dahulu.
Kebakaran di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet, Kab. Garut tersebut awalnya terjadi di sebuah ruang logistik. Kebakaran berhasil dijinakkan ketika waktu menunjukkan minggu sore.
Rumah sakit milik pemerintah itu terbakar sekitar pukul 12.00 WIB dan sembilan unit mobil pemadam kebakaran berhasil memadamkan api sekitar pukul 15.00 WIB. Asap tebal dari kebakaran itu terlihat dari Jalan Pembangunan dan menarik perhatian warga dan pengendara.
“Bagi para pasien yang sudah memiliki jadwal cuci darah maka kami alihkan ke beberapa rumah sakit,” demikian keterangan dari Bupati Garut, Rudi Gunawan dilansir dari Republika (01/10/2023).
Untuk sementara waktu, Ruang Hemodialisa tidak bisa dibuka dahulu untuk memberikan pelayanan. Penyebabnya karena kebakaran yang terjadi juga merusak berbagai peralatan medis dimana di dalamnya juga ada perangkat untuk keperluan pasien cuci darah.
Pasien Cuci Darah Tetap Bisa Berobat
Bupati juga melanjutkan keterangannya bahwa bagi pasien dengan jadwal rutin tetap bisa mendapatkan pelayanan cuci darah ke RS lain. Khususnya untuk mereka yang selama ini menjalankan tindakan cuci darah setiap Senin.
Bagi pasien yang terjadwal harus melakukan hemodialisis di hari Senin (02/10/2023) akan diinformasikan kembali oleh RSUD dr Slamet Garut mengenai jadwal terbaru. Termasuk RS mana saja yang bisa memberikan pelayanan tersebut.
Bupati mengatakan, mereka akan memberi tahu pasien ke rumah sakit mana mereka bisa mendapatkan pelayanan hemodialisis. Ia menegaskan, pemerintah daerah akan segera mengatasi masalah pelayanan kesehatan di RSUD dr Slamet Garut agar masyarakat tidak terganggu.
“Kami akan secepatnya memperbaiki Ruang Hemodialisa. Untuk itu penanganan akan dilakukan oleh Pak Wakil Bupati bersama Direktur Rumah Sakit dan dokter yang bertanggung jawab atas cuci darah,” katanya.
Muhammad Willy Indrawilis, Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Slamet, menambahkan, pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap berlangsung normal. Hal ini terjadi walau beberapa pasien sempat dievakuasi ke tempat lebih aman sebelumnya.
“Pelayanan secara keseluruhan masih berjalan,” katanya.