Pertamedika IHC, holding rumah sakit BUMN yang mengelola 36 anak usaha di bidang kesehatan, berencana melantai di pasar modal.
PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang kesehatan, menyatakan rencananya untuk go public. Mira Dyah Wahyuni selaku Direktur Utama Pertamina Bina Medika menyampaikan rencana ini.
Momen penyampaian rencana itu dilakukan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada hari Rabu (12/7) dilansir dari Kontan.Co.Id.
Pertamedika merupakan holding rumah sakit BUMN yang ditunjuk melalui Surat Menteri BUMN No. S-736/MBU/12/2016 tanggal 21 Desember 2016 lalu. Saat ini, Pertamedika IHC mengoperasikan 75 rumah sakit. Dari jumlah tersebut, 36 rumah sakit merupakan milik Pertamina, sementara 37 lainnya merupakan rumah sakit anggota dan kerjasama operasi (KSO).
Rumah sakit BUMN ini mencatatkan pendapatan tahunan sebesar Rp 4 triliun. Tepatnya Rp 4,97 triliun di tahun 2022 dengan laba bersih Rp 184,20 miliar. Pada tahun 2019, anak usaha Pertamina ini masih meraih pendapatan sekitar Rp 1 triliun. Persisnya Rp 1,44 triliun dengan laba bersih Rp 45,27 miliar.
Rencana Pertamedika IHC ke Depan
Selain melantai ke bursa, rumah sakit anak usaha Pertamina ini juga memiliki rencana untuk mengambil alih sejumlah rumah sakit. Sejumlah sakit menjadi target akuisisi. Antara lain RS Semen Padang, RS Antam Medika, RS Garam, RS Semen Gresik, dan RS PTPN 3.
Namun, Fadjar Djoko Santoso, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa rencana ini belum dalam waktu dekat.
“Rencana ini untuk jangka panjang. Kami masih berada di tahap konsolidasi internal dulu,” ujar Fadjar dilansir dari Kontan.co.id, Rabu (12/7). “Tahun ini belum,” tambahnya lagi.
Fadjar menjelaskan, rencana rumah sakit IPO ini dimaksudkan untuk memperoleh modal IHC sebagai holding rumah sakit BUMN. Fadjar belum bisa menyebutkan berapa persisnya saham yang ingin dijual ke pasar modal atau dana segar yang ditargetkan melalui agenda korporasi tersebut.