Di banyak negara di Asia Tenggara (SEA), kesehatan seksual masih menjadi topik yang tabu dan jarang dibicarakan secara terbuka. Akan tetapi kini ada angin segar, karena ada beberapa startup di Singapura yang mulai menyediakan akses ke layanan kesehatan seksual.
Banyak dari perusahaan ini yang berani mengambil tindakan nyata dan menerapkan teknologi untuk menangani masalah ini. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya dilansir dari e27 (04/07/2023).
Ease
Ease adalah platform online yang memungkinkan pengguna untuk membeli pil KB dan alat kontrasepsi lainnya dengan cara aman dan mudah. Platform ini juga menyediakan layanan telemedicine yang memungkinkan pengguna untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.
Perusahaan ini didasari oleh pengalaman pribadi para pendirinya. Mereka pernah mengalami stigma dan hambatan ketika akan mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi di Singapura.
“Pengalaman ini membuat kami menyadari adanya hambatan besar untuk mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi di Singapura dan di Asia yang disebabkan oleh norma budaya yang berlaku dan infrastruktur yang masih mengandalkan konsultasi tatap muka di klinik. Akibatnya, banyak orang yang tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan karena stigma, waktu, dan biaya yang terlibat,” jelas Rio Hoe, salah satu pendiri Ease, dalam email kepada e27.
Saat ini perusahaan dikelola oleh tim beranggotakan enam orang dan didanai melalui bootstrapping. Hoe melanjutkan bahwa Ease saat ini sedang mencari pendanaan baru untuk mendukung tahap pertumbuhan selanjutnya.
Ferne Health Startup Layanan Kesehatan Seksual untuk Wanita
Selanjutnya, ada Ferne Health. Sebuah platform kesehatan seksual online yang berfokus pada wanita. Perusahaan ini menawarkan paket tes mandiri di rumah yang dapat mendeteksi kanker serviks dan infeksi menular seksual (IMS) kategori umum.
Platform yang diluncurkan bulan September ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan paket tes yang dikirimkan secara rahasia ke rumah. Startup kesehatan ini juga menyediakan layanan konsultasi telemedisin dengan janji temu. Dilengkapi oleh blog untuk tujuan edukasi.
“Dari penelitian awal kami, kami menemukan bahwa meskipun banyak orang khawatir tentang kesehatan seksual mereka, mereka merasa sulit untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik kesehatan seksual, mengingat banyaknya informasi online,” kata Xi Liu, pendiri dan CEO Ferne Health, menjawab pertanyaan dari e27.
“Oleh karena itu, selain meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi stigma layanan skrining IMS, kami juga bertujuan untuk menjadi pusat pengetahuan yang menyajikan informasi kesehatan seksual yang kredibel. Sehingga kami mampu mengedukasi dan memotivasi orang untuk menjadikan kesehatan seksual sebagai prioritas.”
“Harapan terbesar saya adalah Ferne Health menjadi penggerak utama dalam mengubah kesehatan seksual dan memberdayakan wanita untuk mengendalikan kesehatan seksual mereka,” lanjutnya.
Saat ini beroperasi di Singapura, Ferne Health berencana untuk berekspansi ke negara-negara SEA tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia pada tahun 2021.
Noah, Startup Layanan Kesehatan Seksual untuk Pria
Jika dua startup sebelumnya lebih menargetkan wanita sebagai audiens utama mereka, Noah menangani topik yang berkaitan dengan kesehatan pria. Biasanya masalah ini cenderung dianggap sensitif.
Sebut saja disfungsi ereksi (DE), ejakulasi dini, dan kebotakan. Platform ini dibangun berdasarkan pemahaman para pendiri tentang kesulitan yang dialami pasien untuk mendapatkan pengobatan, mulai dari rasa malu hingga biaya.
“Kami tidak memulai Noah karena kami suka pergi ke dokter,” kata Sean Low, salah satu pendiri Noah. “Justru sebaliknya.”
Noah menerima pasien pertamanya pada bulan Juni tahun ini. Kemudian platform ini hanya membutuhkan waktu enam minggu untuk dikembangkan.
“Dalam rangka memberikan layanan kesehatan yang terjangkau untuk semua pria di Singapura, kami menciptakan proses tiga langkah yang sederhana untuk mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan,” kata Low.
“Dan tidak seperti yang lain, ketika pasien dikenakan biaya untuk konsultasi dan obat, di Noah hanya ada satu biaya. Anggota Noah hanya membayar obat jika diresepkan. Jika dalam keadaan apapun dokter kami tidak meresepkan, mereka tidak perlu membayar sama sekali,” jelas Low.
Pada awalnya, Noah mendapatkan penggunanya melalui saluran digital, tetapi ia berharap dapat mencoba saluran offline. Ia juga memanfaatkan rekomendasi dari mulut ke mulut.
Noah saat ini diklaim mencapai pertumbuhan 50 persen per bulan dengan jumlah pasien mencapai ribuan. Ia juga mengatakan bahwa 73 persen pasien adalah kunjungan pertama kali untuk pengobatan sejenis.