RS Mardi Rahayu Kudus melatih 21 orang secara gratis untuk menjadi tenaga pendamping orang sakit (Napos) selama dua bulan hingga akhir Agustus. Setelah lulus pelatihan, 21 Napos ini siap bertugas sesuai bidangnya mulai September 2023.
Menurut Dokter Pujianto, Direktur Utama RS Mardi Rahayu, mengungkapkan, pelatihan Napos tahun ini merupakan yang ketiga kalinya digelar. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung beberapa layanan unggulan rumah sakit.
Sebelumnya sudah ada angkatan 1 dan 2 yang memasuki dunia kerja dan kini pihaknya mengadakan kembali pelatihan serupa. Tujuannya demi membantu kebutuhan masyarakat.
“Dari semula dua pekan pelatihan tenaga pendamping orang sakit ini kini menjadi dua bulan. Tujuannya agar lebih terampil,” kata dr. Pujianto, dilansir dari Tribun Jateng (01/07/2023).
Tenaga Pendamping Orang Sakit RS Mardi Kudus juga Menambah Lapangan Kerja
Lebih lanjut dr. Pujianto mengatakan program Napos ini diharapkan mampu menambah lapangan kerja terutama di Kabupaten Kudus. Pelatihan diberikan sehingga peserta mampu memahami teori dan praktek ketika membantu kebutuhan pasien sehari-hari.
RS Mardi Rahayu Kudus memberikan fasilitas kepada Napos dengan menawarkannya kepada pasien. Harga yang ditetapkan juga cukup terjangkau dengan beberapa alternatif.
Misalnya, harga harian antara Rp 125.000 – Rp 250.000 dengan menyesuaikan waktu kerja. Harga mingguan antara Rp 650.000 – Rp 750.000, sementara harga bulanan mulai dari Rp 2,5 juta – Rp 3 juta.
“Harga-harga ini menyesuaikan kebutuhan. Kalau diminta untuk menginap, harganya lebih tinggi. Kalau harian, besaran harga tergantung pada waktu kerja,” katanya. Pujianto menuturkan, program pelatihan Napos ini sebagai bagian dari mengembangkan layanan unggulan rumah sakit pilihan utama di Jawa Tengah.
Membantu Pasien Stroke
Saat ini Napos sedang disiapkan agar mampu membantu pasien stroke. Ke depan, Napos juga akan dilatih agar mampu menangani berbagai kategori pasien. Seperti lansia, patah tulang, dan kategori lainnya.
RS Mardi Rahayu Kudus menangani stroke terintegrasi mulai dari sebelum masuk rumah sakit dengan menyediakan layanan ambulans gratis. Kemudian pasien mendapatkan pelayanan medis oleh tim gawat darurat dan dokter spesialis saraf (oncall), pelayanan penunjang.
Pelayanan penunjang antara lain CT Scan 128 slice, MRI 1,5 tesla, hingga pelayanan rawat inap di unit stroke. Pihaknya juga menyediakan layanan High Dependency Nursing (HDN) dan Instalasi Rawat Intensif dengan 27 tempat tidur. Juga unit Rehabilitasi Medik atau Fisioterapi untuk mendukung proses pemulihan selama perawatan di rumah sakit.
Pasien stroke juga mendapatkan fasilitas layanan ketika akan pulang dari rumah sakit. Yaitu layanan proses penyembuhan pasien didukung dengan adanya klub stroke, pendampingan oleh Napos, rehabilitasi medik dan homecare.