Untuk membantu pasangan yang mengalami infertilitas, RS Awal Bros Pekanbaru menggelar seminar awam program bayi tabung. Program bayi tabung adalah salah satu teknologi reproduksi berbantu yang menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh, kemudian memindahkan embrio yang terbentuk ke dalam rahim wanita.
Infertilitas adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak pasangan suami istri di Indonesia. Menurut WHO, infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah 12 bulan atau lebih berhubungan intim secara teratur tanpa kontrasepsi. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari pihak pria maupun wanita.
RS Awal Bros Menggelar Kegiatan Seminar Bayi Tabung
RS Awal Bros menggelar kegiatan di Hotel Prime Park Pekanbaru, Sabtu (10/6) untuk membantu pasutri yang memerlukan. Kegiatan ini diikuti oleh Penanggung jawab Klinik Tunas Bangsa Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru dr Noca Arianti, dan para narasumber ahli.
Mereka adalah Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi dr Nicko Pisceski Kusika S SpOG Subsp FER, Spesialis Andrologi Subspesialis Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi Pria dr Herry Sofyan Lubis Sp And Subsp FER, dan Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi dr Imelda ESl B Hutagaol MSi Med SpOG Subsp FER.
Ada beberapa hal yang harus diperiksa sebelum menjalani proses bayi tabung. Misalnya seperti frekuensi hubungan intim, kondisi kesehatan pasangan (tempat dan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan) dan keseimbangan hormon (haid teratur atau tidak, ada gangguan haid atau tidak). Termasuk juga kondisi fisik (pekerjaan dan olahraga sehari-hari), kondisi psikis (tekanan kerja dan rumah tangga).
“Bayi tabung membutuhkan persiapan yang baik karena prosesnya cukup lama. Tindakan ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kandungan yang profesional dan sesuai dengan kriteria,” ujar dr Herry Sofyan Lubis Sp And Subsp FER, dilansir dari Riau Pos (10/06/23).
Tahapan Bayi Tabung
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan di dalam proses bayi tabung. Diantaranya pemeriksaan hormon, organ kandungan, sel telur, dan sistem imun. Kemudian turut dicek bagaimana kualitas sperma dan pencegahan infeksi khusus.
Bagi pasutri yang akan mengikuti program perlu lolos beberapa syarat. Mulai dari status pernikahan sah, tidak termasuk sebagai donor sperma atau peminjaman rahim, dan indikasinya harus jelas.
Beberapa indikasi penting tersebut antara lain terdapat gangguan tuba, endometriosis, gagal inseminasi, gagal terapi konvensional, gangguan faktor suami dan lain-lain.
“Kami memberikan penjelasan yang detail dan hati-hati untuk semua program bayi tabung di RS Awal Bros. Tujuannya agar pasangan suami istri yang mengikutinya bisa termotivasi dan bisa mendapatkan hasil pembuahan yang optimal. Kami berupaya untuk mendapatkan sel telur yang berkualitas untuk membantu pasangan suami istri memiliki anak. Bagi para pasangan yang akan menikah kami sarankan untuk melakukan pemeriksaan reproduksi agar bisa mengetahui apakah bisa menjalani program bayi tabung atau bisa hamil secara alami,” kata dr Herry.