Penanganan penyakit jantung tanpa operasi bedah kini dapat dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas. Inovasi ini merupakan bagian dari Instalasi Diagnostik dan Intervensi Kardiovaskular, Catheterization Laboratory (Cath Lab).
Layanan ini diresmikan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein pada acara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-98 RSUD Banyumas. Halaman rumah sakit menjadi lokasi acara yang diadakan pada hari Minggu sebagaimana dilansir dari Antara (30/04/2023).
Menurut Direktur RSUD Banyumas dr Dani Esti Novia, dengan adanya instalasi ini, pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah jantung tidak perlu menjalani operasi bedah terbuka. Melainkan cukup dengan prosedur kateterisasi jantung.
Metode Penanganan Sakit Jantung Tanpa Operasi Bedah
Kateterisasi jantung adalah prosedur medis yang dilakukan dengan memasukkan selang tipis dan fleksibel (kateter) ke dalam pembuluh darah. Biasanya dilakukan pada pembuluh darah lengan atau selangkangan. Selang tersebut kemudian diarahkan ke jantung.
Prosedur ini dapat digunakan untuk mendiagnosis maupun mengobati berbagai masalah pada jantung. Baik itu penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner, gangguan katup jantung, irama jantung tidak teratur, atau cacat jantung bawaan.
dr Dani Esti Novia, selaku Direktur RSUD Banyumas, menyampaikan Instalasi Diagnostik dan Intervensi Kardiovaskuler merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan fasilitas layanan yang belum ada sebelumnya. Salah satunya bagian khusus untuk penanganan jantung.
“Melalui instalasi ini, kami bisa menangani penyumbatan pembuluh darah jantung tanpa harus melakukan operasi bedah. Cukup dengan menyuntikkan alat ke pembuluh darah di lengan tangan yang berfungsi untuk menghancurkan atau membuka sumbatan di pembuluh darah jantung,” ujarnya.
RSUD Banyumas Menatap Masa Depan
Di sisi lain, Bupati Banyumas Achmad Husein berharap dengan adanya instalasi ini, masyarakat di Banyumas dan sekitarnya yang mengalami masalah jantung bisa ke RSUD Banyumas. Dengan begitu masyarakat tidak harus pergi ke rumah sakit lain yang lebih jauh atau bahkan ke luar negeri.
Ia mengatakan pihaknya selalu mendukung kemajuan dan perluasan layanan di RSUD Banyumas. Hal tersebut sudah dilakukan sejak periode pertama kepemimpinannya bersama dr Budhi Setiawan dan dilanjutkan pada periode kedua bersama Sadewo Tri Lastiono. Termasuk mengupayakan agar rumah sakit ini bisa menghadap ke jalan nasional.
Untuk itu, ia meminta seluruh pegawai RSUD Banyumas untuk dapat menginformasikan prestasi-prestasi yang telah dicapai kepada masyarakat agar meningkatkan kepercayaan.
“Menjadi RSUD seperti sekarang ini tidak mudah dan bukan sesuatu yang instan. Kami bersama Pak Budhi dan Pak Dewo selalu berkomitmen untuk menjadikan RSUD Banyumas sebagai rumah sakit terbaik,” tuturnya.
Selain Instalasi Diagnostik dan Intervensi Kardiovaskuler, RSUD Banyumas juga meresmikan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit. Ini termasuk ke dalam salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan transfusi darah di rumah sakit tersebut.