Tim mahasiswa Universita Brawijaya berhasil mendapatkan medali emas di ajang kompetisi sains internasional Thailand Investors Day 2023. Perhelatan yang berlokasi di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC) ini diadakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT).
Mahasiswa yang mengikuti acara pada 2-6 Februari 2023 terdiri dari dua orang mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi, Shofi Ramadhani dan Linda Risalatul Muyasaroh. Kemudian lima dari Teknik Elektro Fakultas Teknik yaitu M. Dilan Linoval, Muhammad Romadhani Prabowo, Akmal Mulki Majid, Raden Aryanta Luthfi Widyatna dan Fadhil Raditya Abhiseka.
Dilansir dari Tempo, juru bicara tim mahasiswa Universita Brawijaya, Shofi mengatakan medali emas yang mereka dapatkan berasal dari produk pensteril alat kesehatan (alkes). Nama dari karya mereka juga cukup unik yaitu ‘Alladin.’ Mereka mendeskripsikan alat ini dengan sebutan ‘Magic Toolbox Plasma-Based Integrated Solar Cell with Internet of Things.’
Tim Mahasiswa Universitas Brawijaya Membuat Alat Bermetode Plasma
Alladin dikembangkan di bawah bimbingan tiga dosen bernama Eka Maulana (dosen FT), dan dua dari FKG, yaitu Yuanita Lely Rachmawati dan Yuli Nugraeni. Beliau bertiga membimbing proses pembuatan alat yang terkoneksi internet (Internet of Things/IoT) dengan fungsi untuk menyimpan dan mensterilkan berbagai alat kesehatan di dalamnya.
“Alat ini memiliki metode plasma yang menggunakan panel surya untuk sumber energi listriknya. Alhamdulillah, karya kami ini mampu bersaing bersama 468 inovasi mahasiswa dari 24 negara berbeda dan membawa medali emas ke Indonesia,” kata Shofi, dilansir dari Tempo, 16 Februari 2023.
Tujuan pembuatan alat ini salah satunya untuk membantu tenaga medis khususnya di daerah yang sulit mendapatkan pasokan listrik. Maka dari itu Alladin menggunakan panel surya.
Shofi menjelaskan lebih lanjut mengenai kelebihan Alladin dibandingkan autoklaf. Sebuah pemanas uap tertutup untuk mensterilisasi benda dalam suhu dan tekanan tinggi selama sekitar 15 menit. Akan tetapi besarnya peningkatan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan untuk meningkatkan suhu dalam autoklaf.
Kelebihan Alladin ada beberapa. Diantaranya ukuran lebih kecil dan praktis sehingga mudah dibawa ke daerah terpencil, rendah konsumsi listrik, dan waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan alat kesehatan hanya 300 detik atau setara 5 menit setelah dipakai.
Tim mahasiswa ini juga mendapatkan penghargaan dari Malaysian Research and Innovation Society (MyRIS) dari ajang yang sama. Harapan ke depan Alladin dapat diproduksi secara massal untuk memberikan manfaat yang mudah dijangkau oleh masyarakat umum.