Seperti diketahui, investasi untuk startup kesehatan di wilayah Asia Tenggara pada semester pertama 2019 mencapai pertumbuhan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Di Singapura, bahkan ada sejumlah startup yang telah meraih pendanaan terbaru di atas USD 10 juta.
Berikut adalah daftar startup tersebut, sebagaimana MedX kutip dari situs e27.
DocDoc
Tahap Pendanaan: USD 13 juta (venture round)
Investor: Adamas Finance Asia Limited
Beroperasi di delapan negara dengan lebih dari 23.000 dokter, dengan platform yang dikembangkannya, DocDoc ingin membantu pasien menemukan perawatan kesehatan secara tepat.
Biofourmis Pte. Ltd.
Tahap Pendanaan: USD 35 juta (Seri B)
Investor: Sequoia India
Biofourmis mengembangkan platform yang bisa memprediksi penyakit yang diderita pasien menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan deep learning. Sehingga bisa menghemat biaya perawatan yang harus dikeluarkan oleh pasien namun hasil monitor yang diterima bisa lebih baik daripada cara-cara konvensional.
Docquity
Tahap Pendanaan: USD 11 juta (Seri B)
Investor: Itochu Corporation, Singapore Press Holdings
Docquity merupakan sebuah platform bagi dokter untuk berbagi pengetahuan dan ilmu Kedokteran. Saat ini mereka sudah beroperasi di 6 negara termasuk Indonesia.
Grup CXA
Tahap Pendanaan: USD 25 juta (venture round)
Investor: HSBC, Telkom Indonesia, MDI Ventures, Singtel Innov8, Sumitomo Corporation Equity Asia
CXA mengembangkan platform layanan mandiri satu atap yang memungkinkan perusahaan atau pemilik usaha untuk memberikan karyawan mereka akses ke berbagai penawaran kesehatan dan kesejahteraan secara lebih mudah dan hemat.
AWAK Technologies
Tahap Pendanaan: USD 11.2 juta (venture round)
Investor: Accuron Technologies
Startup yang fokus mengembangkan teknologi untuk membantu pasien gagal ginjal meningkatkan kualitas hidup mereka.
ASLAN Pharmaceuticals
Tahap Pendanaan: USD 12 juta (venture round)
Investor: BioVeda Capital
Startup bioteknologi yang fokus mengembangkan imunoterapi dan obat-obatan untuk penderita kanker (onkologi).