Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), kemarin menggelar peringatan HUT kelimanya. Rumah Sakit yang terletak di Cawang, jakarta Timur itu didirikan sejak 14 Juli 2014.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang didampingi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr Bambang Wibowo. Dalam kesempatan tersebut, Nila menyatakan harapannya agar RS Pusat Otak Nasional dapat menjadi role model bagi rumah sakit lainnya.
“Perluasan dan pengembangan pengobatan dan teknologi harus ditingkatkan. Melalui analisis big data, harapannya kita mengetahui faktor-faktor lain penyebab stroke,” kata Nila Moeloek di RS Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.
Terkait pernyataan Menkes tersebut, Direktur utama RS Pusat Otak Nasional, dr. Mursyid Bustami, SpS, KIC mengatakan bahwa saat ini mulai terjadi pergeseran rata-rata usia penderita stroke. Tak hanya menyerang orang dewasa, penyakit ini juga bisa menyerang anak muda.
“Kita pernah menangani pasien usia 13 tahun, Kalau di usia muda banyak kaitannya dengan kelainan bawaan. Karena kealainan pembuluh darah,” ucapnya. Kendati begitu, bukan berarti seseorang tanpa kelainan pembuluh darah bebas dari risiko stroke di usia muda. Penyakit mematikan ini erat juga kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat.
“Hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, serangan jantung, ini yang harus kita kendalikan. Jangan sampai sudah parah kemudian dibilang komplikasi,” tegas dr. Mursyid.
RS Pusat Otak Nasional sendiri merupakan rumah sakit yang menyediakan pelayanan khusus otak dan sistem persarafan, baik pasien anak-anak maupun pasien dewasa.
Rumah sakit ini memiliki layananradiologi melalui Picture Archiving and Communication System (PACS). Ini berfungsi sebagai penyimpanan image pasien (archiving), viewer image pasien, 3D dan Post Processing Image.
Selain itu, rumah sakit ini juga menggunakan alat bantu diagnostik berupa CT Scan 256 Slices, EEG (Electroencephalograph), Quantitative EEG (q-EEG), EMG (Nerve Conduction Velocity, Needle EMG, Evolked Potential), Trans Cranial Doppler/Duplex Sonograph, dan Neuro Optamology. Saat ini, RS Pusat Otak Nasional melayani 80 persen pasien peserta JKN dan sisanya adalah pasien umum atau peserta asuransi lain.
Dan ke depan, rencananya akan menjadi RS Pendidikan. Untuk mewujudkan hal ini, pihak manajemen akan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas dalam negeri maupun luar negeri seperti UK, Australia, Jepang dan Thailand.