Kendati saat ini Indonesia hanya punya satu rumah sakit khusus kanker, yakni RS Dharmais namun sebenarnya pasien pengidap kanker bisa ditangani di rumah sakit mana saja. Hal tersebut diungkapkan Men.teri Kesehatan Nila F Moeloek.
“Di setiap rumah sakit kalau sudah ada dokter onkologisnya juga bisa menangani. Di Indonesia (kanker) bisa ditangani,” kata Nila seperti MedX kutip dari situs Kompas.
Indonesia bukannya tak mampu menangani kanker, kata Nila, Namun kanker memang penyakit yang sulit ditangani. Kemudian dirinya mencontohkan Kepala Humas BNPB Sutopo yang baru meninggal karena kanker paru.
“Pak Sutopo disebut kanker paru stadium 4b. Paru itu banyak pembuluh darah dan menyebarnya luar biasa cepat. Tapi kalau tumornya di daerah yang tidak ada pembuluh darah ya dia agak diem lama. Kalau di paru, waduh,” tutur Nila.
Penanganan terbaik yang bisa dilakukan memang adalah deteksi dini kanker. Sebab, jika sudah mencapai stadium empat, sulit untuk disembuhkan. Ini mengingat belum adanya obat yang menyembuhkan kanker dan belum penyakit ini belum ditemukan penyebab pastinya.
“Artinya memang di setiap RS ada (spesialis kanker) tapi kan kita tahu memang cancer manusia selalu seolah-olah ada yang disebut prognosis lima tahun. Apalagi kita survive (sintas) atau tidak tergantung stadium tadi,” lanjut Nila.