Mungkin banyak yang sudah tak asing dengan rapid test. Yaitu alat tes kesehatan yang memberikan hasil cepat, contohnya alat tes kehamilan, malaria, HIV dan lain sebagainya.
Berkenaan dengan hal tersebut, ada kabar gembira bagi industri kesehatan dalam negeri. Pasalnya salah satu perusahaan kesehatan Indonesia sudah mampu memproduksi alat ini secara masal. Pabrik produksinya sendiri terletak di Denpasar, Bali dan telah diresmikan oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek pada Selasa Selasa(23/042019).
Produk alat kesehatan yang dihasilkan foleh pabrik ini dan sudah mendapat izin edar yaitu alat tes kehamilan (hCG test), tes hepatitis (HBsAg test), tes sifilis, tes malaria, tes dengue (IgG/IgM test).
Tentunya dengan adanya alat ini, diharakan akan membantu masyarakat maupun pengelola instansi ayanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit. Terlebih ketika wabah nyamuk demam berdarah terjadi. Masyarakat akan lebih cepat mendapatkan penanganan medis dengan adanya rapid test.
“Kalau dari saya, tentu secara umum, saya kira ini memang satu hal kemajuan yang kita punya. Kita tahu masalah nyamuk masih menjadi masalah sulit yang kita atasi, tapi dengan alat ini, kita bisa mendiagnosa dengan cepat. Begitu demam dan didiagnosa positif (DB dan malaria), tentu dokter juga akan tepat menanganinya” tutur Menkes Nila.
Sementara itu, test kit yang masih dalam pengembangan adalah HIV 1&2 test, drug test yang terdiri atas morphine test, cocaine test, marijuana test, amphetamine test, methamphetamine test, ectasy test, dan benzodiazepine test.
Saat ini, Kimia Farma juga sedang melakukan pengembangan bahan baku test kit untuk antibodi monoklonal lokal bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk Dengue NS1 dan Universitas Andalas untuk antibodi monoklonal lainnya beserta reagensia.