Medigo, startup yang menyediakan solusi dan aplikasi manajemen kesehatan berhasil meraih pendanaan tahap awal (seed funding) dari Venturra Capital dengan jumlah yang tidak disebutkan. Pendanaan itu sendiri sebenarnya sudah disepakati pada kuartal ke-4 tahun 2018 lalu. Nantinya pendanaan ini akan digunakan untuk fokus mengembangkan skala produknya ke lebih banyak kota di Jawa dan Sumatera.
Startup yang didirikan oleh Harya Bimo bersama koleganya Andri Rahman ini fokus pada masalah pengoperasian rumah sakit atau klinik dengan menghubungkan antara pasien, dokter, serta pihak pendukung lainnya seperti asuransi dan farmasi dalam satu platform.
“Kami hadir dengan tujuan untuk memecahkan masalah bagi penyedia layanan terlebih dahulu. Tanpa menyelesaikan masalah itu, sulit untuk memberikan layanan dan pengalaman yang berkualitas kepada pasien,” ujar Harya seperti dikutip dalam e27 beberapa waktu lalu,” ucap CEO Medigo Haryo Bimo seperti dikutip dari e27 beberapa waktu lalu.
Dirinya menyatakan bahwa Medigo percaya bahwa sebenarnya masalah dalam industri perawatan kesehatan Indonesia bukanlah dari sisi pasien, melainkan dari sisi penyedia layanannya. Menurutnya, industri perawatan kesehatan masih sangat birokratis, dan kompleks.
Selain itu, Medigo menyediakan aplikasi manajemen klinik terintegrasi yang disebut Medigo Qlinik. Ditujukan untuk pemilik atau manajemen klinik dalam mendigitalkan operasi yang akan mereka lakukan.
Per Maret 2019, Medigo tercatat telah menginisiasi proyek pilot bersama Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), Rumah Sakit Pertamina jaya (RSPJ), serta lebih dari 100 klinik di kawasan Jakarta. Dan tahun ini, Medigo menargetkan afiliasi bersama 10 rumah sakit besar, 500 klinik, dan membidik 3 juta interaksi pengguna dari pihak pasien.