Pengukuran gula darah non-invasif tetap menjadi salah satu yang tersulit dalam teknologi medis. Walaupun sudah banyak yang menjanjikan pengukuran tanpa tusuk jari dari berbagai korporasi dan institusi, tetapi tim peneliti dari MITlah yang paling mendekati pencapaian sulit tersebut. Mereka telah mengembangkan system pengamatan serat optik Raman ganda yang, seperti ditunjukkan pada studi sebelumnya cukup hanya dengan ditempelkan pada kulit tetapi mampu mengukur perubahan glukosa sebaik metode tusuk jari pada pasien sehat.
Studi pada pengembangan teknologinya, yang berupa gelang pembungkus lengan dalam dengan penghantar laser, dilakukan di University of Missoury School of Medicine. Melibatkan 20 partisipan yang gula darahnya diukur, menggunakan tiga metode berbeda, sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman tinggi glukosa. Ketiga pengukuran tersebut, yaitu metode sampling IV (standar emas), tusuk jari, dan yang terbaru system spektroskopi Raman, dibandingkan bersamaan. Hasilnya adalah metode Spektroskopi Raman sama baiknya dengan pengukuran tusuk jari terhadap semua subjek.
Spektroskopi Raman mampu mengukur konsentrasi berbagai molekul dalam kulit, namun mengatur teknologinya agar bisa mengukur glukosa secara konsisten dan akurat ternyata sulit. Selanjutnya, tim berencana akan mengoptimalkan peralatan demi memimpin studi yang lebih besar dan komersialisasi pada tujuan akhirnya.