Peneliti menciptakan Hydrogel yang bermuatan partikel magnet dan sel syaraf neuron yang dikembangkan di laboratorium.
Rasa sakit kronis adalah “Penyebab utama disabilitas jangka panjang” di Amerika Serikat.
Menurut Institut Kesehatan National (NIH), lebih dari 76 juta orang di AS – artinya sekitar 1 dari 4 orang – pernah menderita rasa sakit selama lebih dari 24 jam.
Diantaranya, 40 juta mengalami sakit parah, angka yang sudah cukup besar untuk membuat NIH menyebut rasa sakit parah sebagai “Masalah besar masyarakat umum”
Untuk mengatasinya, pencarian manajemen terapi terbaru yang lebih efektif terus diprioritaskan. Kini bioengineers dari University of California (UCLA) telah merancang metode inovatif yang mungkin lebih efektif dari metode lainnya.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dino Di Carlo, professor senior bioengineering UCLA, meneliti penggunaaan medan magnet untuk mengatasi rasa sakit.
Penulis makalah pertamanya adalah Andy Kah Ping Tay, peneliti paska-kedokteran di Stanford University California. Penemuannya ini juga diterbitkan di jurnal Advanced Material.
Medan magnet mengurangi sinyal rasa sakit dari neuron.
Tay dan rekannya membuat hidrogel berbahan asam Hyaluronik, yaitu molekul yang mampu menahan air dan berperan penting dalam kelembaban dan penuaan kulit. asam Hyaluronik juga dapat ditemukan di antara sel otak dan sumsum tulang belakang.
Setelah membuat hidrogel ini, peneliti mengisinya dengan partikel magnet kecil. Kemudian, mereka menumbuhkan sel otak – yaitu neuron ganglion akar dorsal – di dalam gel tersebut.
Lalu Tay dan timnya memancarkan medan magnet pada partikel tersebut, yang menyebabkan transmisi medan magnet melalui hidrogel ke sel syaraf. Dengan mengukur ion kalsium pada neuron, tim dapat memastikan sel bereaksi pada tarikan magnet – dan nyatanya berhasil.
Akhirnya, tim menambah medan magnet secara teratur dan menemukan proses tersebut mampu mengurangi pengiriman sinyal rasa sakit dari neuron. Untuk kembali ke kondisi normal, sel otak menyesuaikan diri pada stimulasi magnet dengan mengurangi sinyal rasa sakit tersebut.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa dengan mengeksploitasi ‘Homeostasis jaringan syaraf’, yaitu mengembalikan system biologis ke keadaan stabil, dapat mengurangi sinyal rasa sakit yang disalurkan melalui system syaraf. Pada akhirnya, ini dapat menjadi awal adanya metode baru untuk mengatasi rasa sakit.” singkat Andy Kah Ping Tay.
Prof. Di Carlo juga menambahkan, “Kebanyakan obat umum yang berasal dari produk farmasi berpusat pada pembuatan bahan kimia atau rekayasa perubahan molekuler dalam tubuh untuk mengatasi penyakit.”
“Namun, terobosan terkini yang mampu mengendalikan daya berskala kecil telah membuka wawasan baru – menggunakan daya fisika untuk memulai perubahan berguna dalam sel. Perjalanan untuk menemukannya masih jauh, namun hasil usaha yang disebut ‘Mechanoceuticals’ ini cukup menjanjikan.”