Sejumlah peneliti dari Yale School of Medicine tengah mengembangkan teknik baru yang melibatkan berlian dan PET Scans guna melakukan deteksi dini pada penyakit Alzheimer.
Para peneliti tersebut menggunakan teknik bernama vibrational spectroscopy yang melibatkan penggunaan pantulan cahaya dari inti berlian untuk mengkonfirmasi karakteristik Alzheimer dalam plasma darah. Teknik ini dilaporkan 90% efektif bila dibandingkan dengan metode diagnostik klinis lainnya.
Vibrational spectroscopy diklaim juga bisa membedakan antara darah dari pasien Alzheimer dan seseorang dengan Lewy Body dementia. Kedua kondisi ini biasanya sulit untuk membedakan antara dua penyakit tersebut karena memiliki gejala yang mirip dengan gangguan otak degeneratif lainnya.
Alzheimer adalah bentuk demensia yang bisa menimbulkan masalah dengan memori, pemikiran dan perilaku, menurut Alzheimer’s Association. Ini adalah bentuk demensia yang paling umum yang memburuk seiring berjalannya waktu. Saat ini ada 5 juta orang Amerika yang hidup dengan penyakit Alzheimer.
Diagnosis yang salah dapat berbahaya karena beberapa obat tertentu dapat menyebabkan sensitivitas neuroleptik, parkinsonisme ireversibel atau sindrom ganas neuroleptik.
Menggunakan PET Scans memungkinkan dokter membuat diagnosis lebih cepat. Jika penyakit ini ditemukan sejak dini, dokter dapat mulai meresepkan obat-obatan seperti inhibitor kolinesterase yang umumnya dapat membantu orang yang memiliki penyakit Alzheimer ringan sampai sedang. Obat-obatan ini dirancang untuk membantu menunda beberapa gejala atau mencegahnya bertambah parah .
“Alzheimer menyebabkan kerusakan otak yang progresif dan ireversibel. Semakin awal Anda menangkapnya, semakin efektif intervensi kita, “kata dr. Van Dyck, pimpinan dari penelitian ini.
Penelitian ini sendiri dipublikasikan pada jurnal Prosiding National Academy of Sciences.