Pabrik Alat Kesehatan (alkes) miliki PT Kimia Farma (Persero) Tbk dikabarkan akan rampung dan siap beroperasi pada bulan Agustus tahun ini. Fasilitas ini nantinya akan memproduksi peralatan tes (test kit) untuk mendeteksi berbagai penyakit seperti HIV, Siphilis, Malaria, Hepatitis, Dengue maupun untuk keperluan lain seperti tes narkoba dan kehamilan.
Tercatat investasi senilai Rp 22 milliar digelontorkan oleh Kimia Farma untuk membangun pabrik seluas 375 meter persegi (m2) di Denpasar Bali. Pabrik ini mulai dibangun pada awal tahun 2016 lalu.
“Setelah jadi, kami harus menunggu hasil uji dari Kementerian Kesehatan. Baru bisa komersil paling cepat akhir tahun atau tahun depan,” ungkap Corporate Secretary PT Kimia Farma Tbk, Eddy Murianto.
Saat ini memang perusahaan berkode saham KAEF belum mempunyai fasilitas produksi alat kesehatan dan lebih menggunakan pihak ketiga untuk memproduksinya.
“Bila sudah komersil tentu kami akan jual di dalam negeri baik. Baik itu rumah sakit negeri maupun swasta,” lanjut Eddy.
Dari laporan keuangan Kimia Farma tahun 2016, penjualan alat kesehatan menyumbang income sebesar Rp 464,41 miliar atau tumbuh dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 294,52 miliar.