Prixa, Alfamart dan Digital Avatar (DAV) akan berkolaborasi guna menghadirkan akses pelayanan kesehatan melalui sistem periksa kesehatan berbasis artificial intelligence (AI).
Layanan tersebut nantinya akan hadir di perangkat interaktif pintar DAV yang tersebar di berbagai gerai Alfamart di Indonesia. Pada 2020, sebanyak 10.000 gerai Alfamart ditargetkan telah memiliki layanan tersebut.
CEO Prixa James Roring mengatakan saat ini bidang kesehatan Indonesia masih menghadapi tantangan minimnya jumlah tenaga kesehatan, khususnya dokter.
Berdasarkan data yang dihimpun Prixa, kata James, hanya ada rata-rata satu dokter untuk setiap 4.000 populasi di Indonesia, jauh dari rekomendasi WHO atas satu dokter untuk setiap 1.000 populasi.
Dia mengatakan dengan kerja sama antara Prixa, Alfamart dan DAV diyakini akan berdampak signifikan dalam membantu menutup kesenjangan dengan menyediakan akses pelayanan kesehatan yang merata melalui sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI Prixa.
“Sistem kami menata ulang berbagai keahlian dan pengalaman tim dokter dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dan menyusun segenap keahlian yang berharga itu menjadi sebuah sistem yang terpadu dan terukur,” ucap James.
Sementara itu, General Manager DAV Hertha Joyce menjelaskan bentuk kerja sama antara tiga perusahaan lokal ini menyediakan akses atas pelayanan kesehatan melalui teknologi berbasis AI Prixa melalui perangkat interaktif pintar kami yang tersebar di berbagai gerai Alfamart di Indonesia.
“Pada 2020, kami berencana agar sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI Prixa dapat tersedia di 10.000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia,” kata Hertha.
Sebelumnya, Prixa, meluncurkan sistem periksa berbasis kecerdasan buatan serta platform manajemen kesehatan yang terpadu bagi masyarakat Indonesia. Teknologi A.I dalam sistem ini berbentuk robot percakapan atau chatbot yang dapat menjawab dan menganalisis penyakit para pengguna melalui percakapan yang dilakukan.
Hasil percakapan berupa analisis penyakit yang sedang dirasakan oleh pengguna. Ada sekitar 600 penyakit yang dapat dideteksi. Prixa tidak menyarankan obat yang harus diminum oleh pengguna.